Berita Tabanan

559 Pelamar PPPK Guru di Tabanan, 527 Formasi Tersedia Hanya Tinggal Tunggu Pengumuman

Sebanyak 529 orang melamar menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di Tabanan di 2022 dari ketersediaan 527 formasi.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
pixabay.com
Ilustrasi guru - Sebanyak 529 orang melamar menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di Tabanan di 2022 dari ketersediaan 527 formasi. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Sebanyak 529 orang melamar menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di Tabanan di 2022 ini.

Ketersediaan formasi sendiri, sekitar 527 formasi. Saat ini para pelamar hanya akan tinggal menunggu pengumuman saja terkait hal tersebut.

Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tabanan I Made Kristiadi Putra mengatakan, untuk prioritas satu dan tiga yang mendaftar pihaknya sudah melakukan observasi khusus untuk prioritas III.

Dan saat ini hanya tinggal menunggu pengumuman. Rencananya pengumuman bakal dilaksanakan Januari atau awal Februari 2023. Total ada 559 pendaftaran dari 527 formasi.

“Sudah dilaksanakan observasi sesuai ketentuan Kemendikbud. Selanjutnya menunggu pengumuman atas hasil observasi yang telah dilaksanakan,” ucapnya, Senin 19 Desember 2022.

Menurut dia, pengumuman di Tabanan pun harus menunggu, dikarenakan menunggu seleksi kabupaten lain yang masih melaksanakan P3K prioritas IV.

“Kita di Tabanan tidak memiliki prioritas II dan IV. Dan saat ini menunggu pengumuman karena kabupaten lain masih menggelar seleksi prioritas IV,” ungkapnya.

Untuk prioritas I sendiri, Kristiadi melanjutkan,  ada sebanyak 177 orang pelamar dan pelamar prioritas 3 sebanyak 350 orang.

Pihaknya tetap mengharapkan seluruh formasi terisi. Untuk khusus prioritas III sendiri, menggunakan sistem obervasi, dimana dilakukan oleh guru senior, kepala sekolah, maupun sekolah ditempat pelamar mengajar.

Baca juga: Ratusan Ribu Guru Honorer Diangkat Jadi PPPK, Ganjar Pranowo : Para Guru Tak Usah Khawatirkan Nasib

Observasi ini meliputi pemeriksaan administrasi dan lain-lain lewat aplikasi.

Pihaknya meminta supaya pelamar P3K ini tidak percaya dengan janji iming-iming lulus ataupun yang memanfaatkan situasi.

“Kami berharap tidak mudah percaya dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab," bebernya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma, mengatakan bahwa pelaksanaan seleksi PPPK tahap 1 dan 2 sudah selesai dilakukan.

Dari seleksi itu ada 204 pelamar yang tidak lolos seleksi. Bisa disebut mereka sudah memenuhi syarat passing grade.

Akhirnya 204 pelamar ini dimasukkan dalam rekruitment prioritas. Pada rekruitment prioritas I, dari 204 pelamar, yang lolos hanya 177 pelamar.

Karena formasi yang dibutuhkan hanya 177. Prioritas I itu masih menggunakan sistem perangkingan. Sehingga tersisa 27 pelamar. Sisa 27 pelamar itu akan dimasukkan di prioritas III.

Prioritas III sendiri memiliki kuota formasi sebanyak 350 formasi.

“Karena tidak terakomodir (27 pelamar), maka akan diakomodir pada prioritas 3,” katanya beberapa waktu lalu.

Baca juga: 350 Formasi Prioritas III PPPK Tabanan, Bali, Dipastikan Tak Semua Terisi

Darma menuturkan, syarat untuk prioritas tiga ialah tiga tahun mengajar di dapodik (data pokok pendidikan), mengajar selama enam semester yang dilaporkan ke dapodik.

Kemudian, menyertakan syarat lainnya, yang diamanatkan oleh juknis (petunjuk tekhnis).

Yakni, terkait dengan disiplin kerja, kompetensi dan linearitas kelimuannya.

Sedangkan untuk prioritas II, tidak berpotensi adanya pelamar. Atau pelamar nol.

“Di prioritas III memang tidak ada lagi perangkingan. Hanya berdasarkan observasi dan syarat kompetensi, disiplin kerja dan linearitas keilmuan. Namun, saya juga mengatakan waktu di dewan bahwa 350 formasi itu belum tentu akan terisi semua formasinya,” ungkapnya.

Darma menegaskan, alasan tidak semua formasi terisi juga dikarenakan formasi yang ditentukan oleh pusat.

483 guru yang berpotensi, belum tentu linearitas keilmuan, masa kerja dan kompetensi selaras dengan kebutuhan 350 formasi.

Misalnya saja saat ini, Guru agama Hindu di formasi P3K ada satu, namun ketersediaan guru kontrak 0. Maka dipastikan tidak terisi.

Kemudian, Guru seni budaya jumlah formasi P3K ada 29, yang sudah lulus passing grade (prioritas I) sudah terisi 5, sisa 24 untuk prioritas III.

Baca juga: Bukaan Seleksi PPPK Tenaga Kesehatan Masih Kurang Satu Pelamar Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Potensi di formasi untuk prioritas III ada 18, maka masih tersisa 13 formasi.

“Itu beberapa contohnya. Dan itu memang karena syarat memenuhi masa kerja tiga tahun atau mengajar enam semester. Tapi ini misalnya saja, kompetensi guru itu di IPA, dan formasi kosong biologi maka masih diperbolehkan karena masing memungkinkan,” jelasnya.

Darma menambahkan, bahwa sisa formasi ini sejatinya bisa diisi dari prioritas empat.

Misalnya saja kebutuhan guru Buddha di Tabanan ini ada satu formasi, tapi karena tidak ada guru Buddha di sekolah negeri, maka tidak akan terisi. Padahal itu bisa diambilkan dari lamaran prioritas empat.

Prioritas empat ialah mereka guru honorer sekolah negeri yang masa kerjanya di bawah tiga tahun, lulusan PPG dan guru swasta.

“Tapi prioritas empat tidak dibuka untuk tahun ini,” paparnya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved