Berita Bangli
Bantuan Perpanjangan Pipa Induk SPAM di Balik Bukit Bangli, 1.600 KK Menikmati Air Bersih
Balik Bukit, Bangli, Bali mendapat bantuan perpanjangan pipa induk SPAM
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Masyarakat di Balik Bukit, Bangli, Bali mendapat bantuan perpanjangan pipa induk Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM).
Dengan bantuan tersebut kini 1.600 KK masyarakat di Balik Bukit bisa menikmati air bersih.
Ketua SPAM Balik Bukit, I Kadek Astika mengungkapkan, sejatinya keberadaan SPAM di Balik Bukit, Desa Songan, Kintamani sudah ada sejak tahun 2014, yang merupakan bantuan BKK Provinsi Bali senilai Rp 7,7 miliar.
Selanjutnya pada tahun 2022, Pemerintah Kabupaten melanjutkan program bantuan tersebut untuk memperpanjang pipa transmisi dari reservoar induk ke masing-masing dusun.
Baca juga: SPAM Penet Tak Beroperasi, Pelanggan PDAM Denpasar di 17 Titik Tak Dapat Air Sejak 15 Oktober
"Di balik bukit ini ada 13 dusun dengan total 1.600 KK," ucapnya, Minggu 18 Desember 2022.
Diketahui sebelum adanya bantuan dari Pemkab Bangli, warga yang membutuhkan air bersih mengambil dari reservoar induk.
Sedangkan bagi warga yang lokasi dusunnya jauh membuat sambungan pipa secara swadaya.
"Tentunya kami sangat bersyukur atas bantuan dari Pemkab Bangli. Karena telah membuatkan pipa transmisi dari reservoar induk ke masing-masing dusun. Sehingga warga tidak perlu jauh-jauh mencari air ke reservoar induk," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Perkim Kabupaten Bangli, I Dewa Ngakan Widnyana Maya dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, kegiatan SPAM ini adalah salah satu dari sekian program yang merupakan tugas PUPR Perkim Bangli.
Program ini merupakan turunan dari visi Pemerintah Kabupaten Bangli yaitu mendorong pembangunan infrastruktur yang terintegrasi khususnya di bidang air, guna mendukung akses dan layanan publik.
Lanjutnya, sesuai perencanaan tahun 2021, total kebutuhan anggaran perpipaan berupa pipa distribusi dari reservoar utama hingga ke masing-masing rumah warga senilai Rp 5,3 miliar.
Namun karena keterbatasan anggaran, pada tahun 2022 anggaran yang terpasang baru Rp 2 miliar.
"Itu untuk 1.614 sambungan rumah, dengan panjang total sambungan perpipaan mencapai 46 kilometer," sebutnya.
Terkait masih adanya kekurangan untuk menyambungkan pipa dari dusun ke masing-masing rumah warga, pihaknya di OPD teknis mengaku tetap akan mengusulkan kelanjutan program sesuai usulan masyarakat.
"Tentunya tetap kami usulkan kelanjutan program SPAM ini. Namun tetap melihat ketersediaan anggaran," katanya.