Berita Gianyar

Terjaring Berkali-kali, Gepeng Asal Munti Kembali Serbu Ubud, Sebagian Besar Anak-Anak

Satpol PP Gianyar menggelar razia gepeng di kawasan Ubud, Gianyar, Bali. Sebagian besar merupakan wajah lama dan banyak anak-anak.

Istimewa
Sejumlah gepeng saat diamankan Satpol PP Gianyar, Bali, beberapa hari lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Satpol PP Gianyar menggelar razia gepeng sejak beberapa hari lalu di kawasan Ubud, Gianyar, Bali.

Di mana gepeng atau pengemis tersebut merupakan wajah-wajah lama, yang telah terjaring berkali-kali.

Bahkan, Kasatpol PP Gianyar, I Made Watha sampai hapal dengan nama-nama gepeng ini.

Sejatinya, Ubud sempat steril gepeng.

Namun sejak wisatawan mulai ramai lagi berwisata di Ubud, para gepeng yang berasal dari Desa Munti Gunung, Kabupaten Karangasem itupun kembali membanjiri Ubud.

Baca juga: DPRD Gianyar Minta Ungkap ke Publik, Soal Putus Kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS Family Husada


Kepala Dinas Satpol PP Gianyar, I Made Watha mengatakan, pihaknya telah menjaring 12 orang gepeng, dan menyerahkannya ke Dinas Sosial Gianyar untuk dipulangkan ke kampung halamannya. 


"Hampir sebagian besar wajah lama, saya sampai hapal nama-nama mereka. Bahkan 12 dari gepeng itu, sebagian besar anak-anak," ujar pejabat asal Sukawati itu, Minggu 25 Desember 2022.

Baca juga: Ada Dua Dakwaan, Sidang Perdana Kasus Penjor Desa Taro Kelod Gianyar Digelar


Seperti biasa, kata Watha, penertiban ini bukan karena berpenampilan tak enak dipandang. Namun penertiban ini karena para gepeng ini memaksa.

"Yang bersangkutan mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Ubud," ujarnya.


Kata Watha, perda yang dilanggar, perda 15 th 2015 tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Hanya pihaknya tidak bisa menindak selain melakukan penertiban.

"Setelah kami amankan, kami serahkan ke dinsos, nanti dinsos yang melakukan pembinaan atau dikembalikan ke desanya," ujarnya. 

Baca juga: Penghujung Tahun, Gianyar Meriahkan Alun-alun, Badung Pusatkan Perayaan di Pantai Kuta


Tetkait maraknya gepeng ini, kata Watha, belum bisa dipastikan penyebabnya lantaran banyak faktor yang mempengaruhi.

Pihaknya pun bersinergi dengan dengan aparat di desa seperti bimas, Babinsa dan desa adat setempat dengan melakukan patroli berkelanjutan.

"Kami selalu sinergi dengan pihak desa adat, bimas dan babinsa, untuk menjaga ketertiban umum khususnya daerah yang menjadi tempat mangkalnya gepeng," ujarnya. (*)

 

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved