Breaking News

Berita Tabanan

Anggaran Bencana Tabanan Tahun 2022 Hingga Januari 2023 Capai Rp 4,6 Miliar

Anggaran Bencana Tabanan Tahun 2022 Hingga Januari 2023 Capai Rp 4,6 Miliar

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Penanganan pohon tumbang di Perumahan Puri Ayodia Tabanan, Kamis 5 Januari 2023 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Bencana alam menghantui Tabanan sejak 2022 lalu hingga awal Januari 2023 ini. Atas hal ini, rencana Pemkab Tabanan untuk menaikkan status BPBD Tabanan setara OPD atau dinas lain akan dilangsungkan. Singkat kata, BPBD akan dipimpin setara kepala dinas bukan lagi kepala pelaksana. Di sisi lain, anggaran kebencanaan pun sudah di plot oleh Pemerintah Daerah Tabanan. Anggaran di 2023 ini, sekurang lebih Rp 4.663.210.163. Alokasi ini merupakan dana belanja tak terduga (BTT). 

Kepala Bakeuda Tabanan Wayan Kotio mengatakan, di 2023 ini sendiri dana kebencanaan, akan diposkan menjadi satu. Alias tidak akan lagi dibagikan ke OPD (Organisasi Perangkat Daerah) penanggung jawab. Berbeda halnya, dengan 2022 lalu, dimana masih diplot di masing-masing OPD. Nantinya akan dimohonkan langsung ke Badan Keuangan Daerah (Bakeuda).

“Anggaran BTT yang dialokasikan tersebut bersumber dari APBD Tabanan. Fokus penggunaanya untuk penanganan bencana. Jadi, nanti ketika ada sekolah rusak dari dampak bencana, maka bisa ditanggulangi dengan BTT ini," ucapnya Selasa 11 Januari 2023.

Menurut Kotio, alokasi Rp 4,6 Miliar itu sendiri diperkirakan mencukupi untuk penanggulangan kebencanaan. Hanya saja,  ketika memang masih belum mencukupi, ketika ada satu dan lain hal, maka pemerintah daerah akan memohon BTT ke Provinsi Bali ataupun ke pusat. Meski demikian, memang saat ini, masih belum ada list perincian untuk BTT itu sendiri.

“Jadi ketika ada bencana baru dianggarkan dan dialokasikan. Kami berharap tentu saja tidak ada bencana di 2023 ini,” paparnya.

Di bagian lain, Kepala BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri, tahun 2023 BPBD tak lagi digelontor dana untuk penanggulangan bencana. Sebab dalam penanganan bencana sudah jadi satu dianggarkan lewat Bakeuda.

Dengan pos anggaran bencana menjadi satu ini, dia pun mengaku lebih mudah dan cepat. Karena begitu ada kejadian langsung bisa diamprah. "Yang sekarang jadinya lebih mudah, karena jadi satu," ungkapnya.

Sebelumnya, di awal Januari 2023 ini, Srinadha Giri mengaku, bahwa dampak angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan berbagai kerusakan lain. Hingga Minggu 8 Januari 2023 ini tercatat ada 16 laporan kejadian dan penanganan oleh pihaknya dan pihak terkait lainnya. Dan kejadian tersebar di beberapa Kecamatan di Kabuoaten Tabanan.

Giri mengaku, untuk taksiran kerugian masih dalam peninjauan di lapangan. Pihaknya belum merinci keseluruhan kerugian akibat bencana tersebut. Terakhir yang menjadi penanganan pihaknya ialah pohon tumbang di komplek perumahan Puri ayodia, jalan arjuna, Pandak gede, Kediri, Tabanan. Dimana pohon yang rimbun tumbang memenuhi jalan komplek perumahan tersebut.

“Untuk kerugian masih kami harus turun lagi ke lapangan,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Baca Juga
    Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved