Berita Jembrana

3 Sampel Otak Anjing Positif Rabies di Awal Tahun, Jembrana Peringkat 3 Kasus Rabies di Bali 2022

Tiga sampel otak anjing kasus gigitan anjing di Kabupaten Jembrana dinyatakan positif rabies. Vaksinasi massal diaktifkan kembali.

Istimewa
Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana saat melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan penular rabies (HPR) di Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Senin 19 Desember 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Tiga sampel otak anjing kasus gigitan anjing di Kabupaten Jembrana dinyatakan positif rabies.

Artinya, kasus rabies di gumi makepung sudah tercatat di awal tahun.

Dengan begitu, masyarakat diminta untuk berpartisipasi selain pemerintah melakukan vaksinasi massal. 


Menurut informasi yang diperoleh, tiga sampel dinyatakan positif rabies setelah Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana mengirim empat sampel otak anjing ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar pekan lalu.

Baca juga: Pencurian Tabung Gas Elpiji Marak di Jembrana, Diduga Pelakunya Hanya Satu Orang

Rinciannya tiga titik kasus gigitan anjing yang terjadi di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, di Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, dan di Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan.

Untuk kasus gigitan di Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana hasilnya negatif.


"Dari empat sampel yang kita kirim, tiga dinyatakan positif rabies," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama. 

Baca juga: Kasus Rabies di Jembrana, Petugas Temukan 4 Gigitan Berisiko, Sampel Otak Dikirim ke BBVet Denpasar


Dia melanjutkan, dengan hasil tersebut pihaknya akan tetap fokus melakukan pengendalian terhadap penyakit zoonosis atau penyakit yang menular dari hewan ke manusia, salah satunya rabies.

Apalagi, di tahun 2022 lalu, Jembrana menjadi kabupaten ketiga terbanyak kasus rabies dengan jumlah 201 kasus positif. 


"Vaksinasi massal rabies tahun ini akan jadi prioritas kita. Tim kita di Keswan-Kesmavet akan aktifkan lagi menyasar zona merah. Prasarana (vaksin) juga sudah siap, tinggal pelaksanaan di lapangan," katanya. 

Baca juga: Tinggal Terima Kunci, 32 Warga Terdampak Banjir Bandang Jembrana Akan Direlokasi ke Penyaringan


Untuk diketahui, awal tahun atau sepanjang bulan Januari 2023 terjadi empat gigitan anjing di Kabupaten Jembrana. Dari beberapa gigitan tersebut, terdapat sejumlah gigitan yang berisiko.

Total, ada empat otak sampel anjing yang diambil petugas Kesean-Kesmavet Jembrana untuk dilakukan uji laboratorium. Hasilnya masih menunggu uji dari BBVet Denpasar.


Kepala Bidang Kesehatan Hewan-Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa mengungkapkan, sepanjang awal tahun 2023 ini ditemukan sejumlah gigitan anjing.

Baca juga: Tradisi Nampah Kebo di Desa Asah Duren Jembrana Setelah Pandemi, Hanya Sembelih 6 Ekor Kerbau

Namun, dari gigitan tersebut ada yang berisiko dan ada yang tidak berisiko. 

 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved