Berita Jembrana
Warga Mesadu ke Rumah Anggota DPRD Jembrana, Resah dengan Rencana Revitalisasi Pasar Umum Negara
Para pedagang Pasar Umum Negara menyampaikan aspirasi agar revitalisasi pasar diurungkan. Mereka khawatir kalau pasar direvitalisasi malah jadi sepi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Ratusan pedagang gelisah dengan rencana revitalisasi Pasar Umum Negara.
Mereka pun mendatangi rumah Anggota DPRD Jembrana, H. Muhammad Yunus di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Senin (23/1).
Para pedagang itu menyampaikan aspirasi agar revitalisasi pasar diurungkan.
Baca juga: Dua Pria Dilaporkan Rudapaksa Remaja 16 Tahun di Jembrana, Tangan Korban Diikat Tali Pelepah Pisang
Mereka khawatir kalau pasar di revitalisasi menjadi gedung bertingkat, maka pasar akan menjadi sepi, seperti beberapa pasar lainnya yang sudah direnovasi.
Pedagang sebenarnya mendukung program pemerintah. Namun revitalisasi pasar dengan bangunan bertingkat atau pasar modern ditakutkan hanya akan membuat aktivitas pasar tidak maksimal.
Atas pertimbangan ini, mereka menyatakan menolak.
Baca juga: Januari Tercatat Belasan Kasus Gigitan, 7 Kasus Positif Rabies Ditemukan di Jembrana
"Kami datang ke sini (rumah anggota DPRD) hanya untuk menyampaikan aspirasi agar selanjutnya difasilitasi disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Jembrana," kata Gede Diarmika, pedagang yang berjualan di Pasar Umum Negara.
Pedagang lainnya, Suti juga menyampaikan hal senada. Ia tegaskan pedagang tidak pernah menolak rencana revitalisasi pasar.
Namun revitalisasi yang mengubah pasar tradisional menjadi modern akan mempunyai dampak.
Kata dia, kekhawatiran pedagang hanyalah soal aktivitas pasar bakal sepi tidak seperti sebelumnya.
Baca juga: Lomba dan Parade Ogoh-ogoh di Jembrana, Per Peserta Lomba Diberikan Dana Apresiasi Rp2,5 Juta
Ia mengatakan, sudah ada contoh pasar dengan gedung bertingkat dan megah yang aktivitasnya justru sepi setelah di revitalisasi, yakni Pasar Ijo Gading Jembrana.
"Kami selalu mendukung program pemerintah. Tapi untuk pembangunan pasar bertingkat kami tidak setuju. Kami mohon agar curhatan kami ini didengar pemerintah," ungkapnya.
Anggota DPRD Jembrana, Muhammad Yunus mengatakan, pedagang datang secara spontan ke rumahnya untuk menyampaikan aspirasi.
Baca juga: Kebijakan Penyesuaian HET LPG 3 Kilogram, Warung di Jembrana Jual Rp23.000 Per Tabung
Ia berjanji akan menyampaikan keluhan pedagang ini ke Bupati Jembrana.