Ribuan Warga Seraya Timur Karangasem Kesulitan Air Bersih, Naik Bukit 3 Kilometer Untuk Air Bersih

Kenaikan dari Rp 25 ribu menjadi 47 ribu per bulan atau sekitar 84 persen.

Kenaikan tersebut meliputi beban pelanggan dan pemakaian air bersih sebanyak 10 meter kubik atau 10.000 liter.

Jika pemakaian lebih itu, maka pelanggan akan dikenakan tarif progresif.

Direktur Perumda Tirta Tohlangkir, Komang Haryadi Parwata, mengatakaan, kenaikan tarif ini sesuai kajian Permendagri terkait perhitungan dan penetapan tarif air minum dan Peraturan Gubernur terkait besaran tarif air minum.

"Tarif air naik pada pemakaian Januari 2023, sekitar 84 persen peningkatannya, dari 25.500 jadi 47.000 per bulan. Ini meliputi beban pelanggan dan penggunaan air sebanyak 10 kubik," kata Komang Haryadi, beberapa waktu lalu.

"Kenaikan tarif air juga untuk menopang operasional yang mengalami peningkatan seperti naiknya harga BBM dan listrik. Sebenarnya kami masih memberikan subsidi setelah ada peningkatan," sambung dia. (ful)

Satu Jeriken Rp 5.000

Kesulitan air juga dirasakan warga Desa Seraya Timur yang rumahnya di bagian bawah atau tidak di perbukitan.

Namun karena akses yang mudah, mereka biasanya membeli air.

Warga membeli air per jeriken atau per tangki dengan biaya sendiri atau patungan.

"Untuk warga Seraya Timur yang tinggal di bagian bawah, biasanya membeli air. Satu jeriken Rp 5.000. Dulu untuk medan yang biasa harganya Rp 250- 300 ribu per tangki. Sedangkan medan berat harga Rp 400-450 ribu. Sekarang mungkin naik karena harga BBM juga naik," ujar Perbekel Desa Seraya Timur, Made Pertu.

Kata dia, kesulitan air adalah permasalahan klasik di Seraya Timur.

Warga sampai harus berpikir memakai memakai air seirit mungkin karena susah mencarinya.

"Kami harap Pemkab Karangasem bisa mencarikan solusi. Tapi sayangnya hingga kini belum ada solusi," keluh Pertu. (ful)

Kumpulan Artikel Karangasem