Berita Buleleng
Usai Dikunjungi Presiden, Pedagang Pasar Anyar Membandel
Pasca dikunjungi Presiden RI Joko Widodo, sejumlah pedagang di Pasar Anyar yang sebelumnya dipindahkan ke lantai dua
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pasca dikunjungi Presiden RI Joko Widodo, sejumlah pedagang di Pasar Anyar yang sebelumnya dipindahkan ke lantai dua, kini mulai kembali berjualan di pinggir Jalan Sawo dan Jalan Durian, pada Jumat (3/2). Tim keamanan Perumda Pasar Argha Nayottama bersama Satpol PP Buleleng pun terpaksa kembali melakukan penertiban.
Kepala Satpol PP Buleleng I Gede Arya Suardana mengatakan, sebelum kedatangan presiden pihaknya sejatinya telah melakukan penertiban. Namun sehari setelah kunjungan Presiden, para pedagang membandel. Mereka kembali meletakan meja dagangannya di pinggir jalan dan trotoar. Untuk itu sesuai arahan Pj Bupati Buleleng pihaknya pun kembali menertibkan para pedagang itu, agar berjualan di lantai dua Pasar Anyar. "Pasar ini akan terus ditata. Jalan akan dipasang paving dan akan dibuat pintu parkir digital," ucapnya.
Manta Camat Banjar ini juga mengatakan pedagang yang membandel dan ditertibkan kembali diarahkan untuk kembali ke lapak-lapak mereka di tengah pasar. Mereka pun diedukasi untuk tidak kembali ke bawah dan memenuhi trotoar dan badan jalan untuk berjualan.
Pihaknya akan menerjunkan 10 orang personel setiap hari untuk melakukan pengawasan, agar para pedagang tidak membandel. Jika ada yang melanggar, Suardana pun menyebut pihaknya akan melakukan tindakan tegas, berupa sanksi administrasi hingga tindak pidana ringan.
Sementara itu Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudi Arsana mengatakan, penataan pasar ini dilakukan sesuai dengan program pemerintah. Hanya saja Perumda Pasar sebagai pengelola berharap ada sinergi dari Satpol PP dan juga Dinas Perhubungan, sehingga misi penataan pasar ini berhasil dilakukan.
Menurut Agus Yudi, kondisi pedagang usai ditertibkan kembali, memang ada yang belum memiliki lapak. Mereka diantaranya adalah pedagang baru yang muncul saat Pandemi Covid-19. Ada juga pedagang di pasar lain yang pindah berjualan di Pasar Anyar.
“Kalau pedagang buah yang kemarin jualan di atas trotoar Jalan Durian sudah 90 persen punya lapak. Yang baru malah pedagang ikan yang selama ini berjualan di Jalan Sawo. Ada yang saya lihat sebelumnya berjualan di Pasar Banyuasri, ada juga yang dari Pasar Sangsit,” ungkap Agus Yudi.
Kondisi tersebut membuat Perumda Pasar kembali melakukan mapping terkait jumlah pedagang yang belum mendapatkan lapak di Pasar Anyar. Pasca ditertibkan mereka memanfaatkan lapak yang ada hingga bergantian berjualan antara satu pedagang dengan pedagang lain.“Yang belum punya lapak kami arahkan untuk berjualan di pasar lain yang masih memungkinkan, seperti Pasar Banyuasri yang masih memungkinkan,” terangnya.
Sementara Pasar Anyar kata Agus Yudi memiliki 1.620 lapak yang diisi oleh 990 pedagang. Hanya saat Pandemi Covid-19, ada penambahan sejumlah pedagang baru yang masuk ke Pasar Anyar. Mereka berjualan di sepanjang Jalan Sawo dan jalan Durian area pasar yang berada di Kelurahan Kampung Kajanan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.