Berita Klungkung
Harus Tempuh Jarak 5 Km untuk Masuk Sekolah, Orangtua Siswa TK Negeri Pikat Klungkung Mengeluh Jauh
Beberapa orangtua siswa di TK Negeri Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung mengeluhkan jarak ke sekolah yang cukup jauh.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Beberapa orangtua siswa di TK Negeri Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung mengeluhkan jarak ke sekolah yang cukup jauh.
Hal ini membuat guru setempat mengusulkan bus shuttle ke Dinas Pendidikan Klungkung.
TK Negeri Desa Pikat, merupakan realisasi dari progam 1 Desa, 1 TK Negeri di Pemkab Klungkung.
Baca juga: Kisah Disabilitas di Klungkung Berkemauan Tinggi Belajar, Ketut Wahyu Ingin Lanjut Bersekolah
Sebelumnya, ada dua TK Swasta di Desa Pikat yakni TK Kuncup Mekar dan satu TK lainnya di Dusun Gelogor. Dua TK itu lalu dilebur menjadi TK Negeri Pikat.
Permasalah lalu muncul, karena siswa terutama yang berasal dari Dusun Gelogor, menempuh jarak cukup jauh untuk bersekolah di TK Negeri Pikat.
Siswa di Dusun Gelogor yang lokasinya di lereng bukit, harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer, untuk bersekolah ke TK Negeri Pikat yang lokasinya berada di pusat desa.
Baca juga: Gedung PLUT Klungkung Senilai Rp3,5 M Belum Difungsikan, Tahun 2023 Anggaran Belum Kunjung Turun
"Ada keluhan orangtua siswa di Dusun Gelogor, karena anak mereka harus menempuh jarak cukup jauh untuk ke sini (TK Negeri Pikat). Belum lagi jalan di sana rusak, karena dilewati truk," ujar Kepala TK Negeri Desa Pikat Ni Putu Dewi Trenawati.
Permasalahan ini membuat para guru di TK Negeri Pikat, mengusulkan pengadaan shuttle bus untuk siswa yang berasal dari Dusun Gelogor.
Hal ini juga untuk mencegah siswa sampai putus sekolah karena alasan jarak sekolah.
Baca juga: Waspada Lonjakan Kasus DBD 2023, Tahun Lalu Demam Berdarah Renggut Empat Nyawa di Klungkung
"Kalau ada bus shuttle, siswa kan merasa diringankan. Ini juga untuk mencegah siswa putus sekolah. Bisa saja karena jarak sekolah jauh dari rumah, mereka tidak mau bersekolah," ungkap Ni Putu Dewi Trenawati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung Ketut Sujana menyampaikan, dirinya sedang mengupayakan kerja sama dengan pihak Desa Pikat.
Baca juga: Sebatas Pekerjaan Sambilan, Klungkung Belum Punya Sentra Arak Tercatat
Agar nantinya desa bisa mencarikan angkutan siswa, dengan memanfaatkan kendaraan umum yang dimiliki warga setempat.
Pihak Dinas Pendidikan sudah melakukan kajian, untuk menghitung berapa anggaran uanh harus dikeluarkan selama setahun untuk angkutan siswa tersebut.
“Kami masih mengkaji rencana itu, sehingga bisa dianggarkan dalam APBDes Perubahan. Bagi mereka yang punya kendaraan umum, bisa kerja sama dengan pihak desa. Nantinya biaya akan ditanggung oleh pihak desa,” jelas Ketut Sujana. (*)
Berita lainnya di Berita Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.