Berita Karangasem

107 Koperasi di Karangasem Dinyatakan Tak Sehat, Dinas Koperasi Lakukan Pembinaan

sebanyak 107 koperasi dalam keadaan tidak sehat, Gede Loka Santika mengaku ratusan koperasi tak sehat dikarenakan anggotanya sudah tak aktif

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dok. Tribun Bali
ILUSTRASI rapat akhir tahun (RAT) - 107 Koperasi di Karangasem Dinyatakan Tak Sehat, Dinas Koperasi Lakukan Pembinaan 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Dari 335 koperasi di Kabupaten Karangasem, Bali, sebanyak 107 koperasi dalam keadaan tidak sehat alias sakit.

Sedangkan 227 dalam kondisi sehat dan wajib mengelar rapat akhir tahun (RAT), sedangkan satu koperasi terbentuk akhir 2022 dan belum diwajibkan RAT lantaran usianya belum satu tahun.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop, UMKM, dan Perindag) Karangasem, Gede Loka Santika mengaku ratusan koperasi tak sehat dikarenakan anggotanya sudah tak aktif dan tak pernah melaksanakan RAT sesuai amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pengelolaan koperasi.

Sesuai UU Nomor 25 Tahun 1992, setiap koperasi wajib melaksanakan RAT satu tahun sekali. Paling lambat digelar Juni.

Baca juga: Dinas Koperasi Bangli Buka 12 Paket Pelatihan, Ada Pelatihan Spa hingga Barista

Tujuannya untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.

Seandainya koperasi tak mengelar RAT sekali akan ditegur. Jika lebih dari sekali tidak menggelar sanksinya bisa dibubarkan, mengingat RAT sangat penting.

"Di tahun 2022, koperasi yang tidak sehat 108 koperasi. Ada satu koperasi yang dihidupkan kembali karena berpotensi bisa hidup. Akhirnya koperasi tersebut bisa beroperasi hingga sekarang,"kata Gede Loka Santika, Selasa 7 Februari 2023.

Ratusan koperasi tak sehat tidak pernah mengelar RAT lebih dari 3 kali.

Koperasi yang telah dinyatakan tak sehat tersebar di delapan Kecamatan di Karangasem.

Alasannya tidak gelar RAT karena beberapa faktor, satu diantaranya karena pengurus koperasi tak ada, terutama saat ada bencana erupsi yang melanda Karangasem pada tahun 2017.

"Rata-rata koperasi menjadi tak sehat karena bencana. Yang awalnya anggotanya aktif menjadi pasif karena bencana. Contohnya akhir 2017 ada erupsi Gunung Agung, sehingga sebagian anggota koperasi yang tinggal di kawasan bencana tak melakukan RAT. Setelah itu pandemi Covid-19,"jelas Loka, pejabat asal Kecamatan Kubu.

Untuk mengantisipasi menjamurnya koperasi tak sehat, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindag terus melakukan pembinaan serta mengimbau koperasi yang belum melaksanakan RAT.

Untuk pembinaan, petugas memprioritaskan koperasi tak sehat.

Sekarang petugas sedang mencari faktor penyebab tak aktifnya anggota koperasi.

"Kita terus lakukan pembinaan ke koperasi yang tak sehat. Baik itu pembinaan management, maupun kepengurusan. Jika seandainya karena tak ada pengurus, petugas akan meminta untuk buat pengurus baru. Kita akan dampingi sampai koperasi kembali sehat,"imbuh Loka.

Untuk kendala yang dihadapi yakni kecilnya anggaran pembinaan dan minimnya petugas yang melakukan pembinaan.

Sehingga perlu ekstra keras untuk menggelar pembinaan terhadap ratusan koperasi tak sehat.

"Tahun 2023, target pemerintah menghidupkan koperasi yang tak sehat 3 dan membentuk baru 3,"tambahnya.(*).

Kumpulan Artikel Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved