Update Korban Tabrak Lari dan Perampokan di Renon Bali, HP Ditemukan, Keluarga: Aneh Tapi Nyata

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sungguh aneh tapi nyata, kalimat yang tepat untuk menggambarkan kabar yang disampaikan oleh mendiang keluarga I Ketut Pasek Adi Putra.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mendiang meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari di Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar, Bali, Selasa 7 Februari 2023, pukul 02.00 Wita.

Tak hanya itu, bahkan terdapat seorang yang tak dikenal merampok uang dan handphone (HP) mendiang dengan modus mengaku menjadi kerabat korban di TKP.

Namun kini keluarga mendiang Ketut Pasek membawa kabar bahwa HP yang sebelumnya dicuri tersebut telah kembali.

Baca juga: Ketut Pasek Jadi Korban Tabrak Lari dan Perampokan di Renon Bali, Ayah Bermimpi Aneh Seminggu Ini

Dihubungi Tribun Bali pada Rabu 8 Februari 2023, Gede Sucipa Atmaja (33) selaku paman korban menjelaskan kebenaran kabar tersebut.

“Iya handphone Pasek sudah ketemu. Kemarin sore pukul 18.00 Wita saat prosesi ngulapin di lokasi,” ungkapnya.

Namun Gede Sucipta menjelaskan bahwa handphone dan kabel chargernya tidak ditemukan berdampingan.

“Kabel chargernya melilit di plang tanda dilarang parkir, case handphonenya di pinggir trotoar, sedangkan handphone masuk di tanaman-tanaman sekitar TKP. Jadi terpisah tapi satu tempat,” jelasnya.

Ia juga mengaku bahwa ternyata saat prosesi mesugan, mendiang Ketut Pasek sempat meminta keluarga untuk tidak mencari handphonenya.

“Padahal jam 5 pagi kemarin saya ikut olah TKP gak ada. Tapi saat mesugan Pasek bilang jangan dicari, katanya dia sendiri yang bakal minta handphonenya itu, jadi aneh tapi nyata,” tambahnya.

Handphone tersebut pun ditemui dalam keadaan mati, saat di charge hidup dan dapat digunakan semestinya.

Gede mengaku sempat mengirim pesan ke handphone keponakannya tersebut, agar si perampok mau mengembalikannya.

“Saya sempat WhatsApp itu, saya foto jenazah keponakan saya, terus saya tulis pesan bahwa tolong kembalikan HP, ini yang punya sudah meninggal,” tuturnya.

Dikatakan, pesan tersebut terkirim, namun tidak ada tanda sudah dibaca.

Walaupun terdapat pula sejumlah uang yang dirampok oleh orang tak dikenal tersebut, keluarga sudah mengikhlaskan.

“Untuk uang yang hilang kami sudah mengikhlaskan. Kami percaya karma saja,” pungkasnya.

Pihak keluarga juga berterima kasih kepada seluruh netizen yang telah ikut mendoakan keponakanya tersebut.

Prosesi pengabenan mendiang yang saat hidupnya berprofesi sebagai driver ojol ini pun akan digelar besok pada Kamis 9 Februari 2023, pukul 11.00 Wita. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar