Pembunuhan di Denpasar

Kisah Pilu Pembunuhan Made DS Sisakan Duka Lara, Sang Ayah Tak Kuasa Menahan Rasa Sakitnya

Kadek J melakukan pembunuhan sadis itu, lantaran emosi karena pacarnya tersebut terus meminta pertanggungjawaban setelah Kadek J menghamilinya.

Penulis: Putu Honey Dharma Putri W | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Honey/Tribun Bali
Pelaku pembunuhan - Kadek J melakukan pembunuhan sadis itu, lantaran emosi karena pacarnya tersebut terus meminta pertanggungjawaban setelah Kadek J menghamilinya.Ayahanda korban tampak sangat terpukul, dan masih berusaha memroses kejadian mengerikan yang menimpa anak keduanya tersebut. 

“Persisnya saat itu saya tidak dapat melihat anak saya. Itulah yang menjadi kekecewaan saya kepada petugas. Saya rasa saya sebagai orang tua punya hak untuk itu.

Sama sekali saya tidak bisa melihat anak saya di TKP,” paparnya.

Bahkan GA dikatakan sempat protes kepada petugas hingga dilihat oleh para warga.

Ilustrasi mayat - Kadek J melakukan pembunuhan sadis itu, lantaran emosi karena pacarnya tersebut terus meminta pertanggungjawaban setelah Kadek J menghamilinya.
Ilustrasi mayat - Kadek J melakukan pembunuhan sadis itu, lantaran emosi karena pacarnya tersebut terus meminta pertanggungjawaban setelah Kadek J menghamilinya. (Tribun Bali/Prima)

Ia mengatakan, alasan petugas tak memberikanya melihat maupun menyentuh anaknya saat itu karena masih diadakan olah TKP.

“Tapi saya sudah tidak mempermasalahkan itu, Nasi sudah menjadi bubur,” ucapnya.

Ia pun akhirnya baru bisa melihat dan memegang putri kesayanganya, yang merupkan anak perempuan satu-satunya tersebut di rumah sakit.

“Saya sempat melihat dia, saya pegang kepalanya, saya rasakan urat nadinya.

Karena saya sempat berharap saat di TKP itu masih ada gak peluang untuk dia hidup,” ungkap seorang ayah anak 3 tersebut.

“Karena saya kasihan melihat anak saya, saya hanya liat dia sepintas saja.

Sambil saya bilang untuk jangan menangis dengan kondisi ini,” kenangnya.

Ketika disinggung mengenai hubungan anaknya dengan pelaku, GA mengaku tidak mengetahuinya.

“Saya sekali saja pernah ketemu dia, dulu. Katanya dia sempat bantu anak saya nyari DW dulu, ya saya cuma ucapkan terimakasih. Entah apa hubungan antara mereka saya tidak tahu,” jelasnya.

Kini keluarga Made DS pun mengaku sudah melakukan prosesi mapeluasang, namun ketika ditanya permintaan anaknya tersebut, GA enggan menjelaskanya.

Di samping itu, jenazah mendiang masih berada di rumah sakit RSUP Sanglah karena masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Namun keluarga mengaku sudah menyiapkan hari baik, untuk melakukan prosesi pengabenan korban.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved