Berita Jembrana

Jalan Amblas di Kaliakah Jembrana, Warga dan Aparat Desa Pasang Tanda Bahaya

Salah satu titik di jalan yang menghubungkan Banjar Pangkung Liplip dan Banjar Munduk Kaliakah Jembrana, Bali amblas.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kondisi sebagian badan jalan yang menghubungkan Banjar Pangkung Liplip dan Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, amblas dan dipasang tanda bahaya, Jumat 10 Februari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM,  JEMBRANA - Arus lalu lintas di jalan yang menghubungkan Banjar Pangkung Liplip dan Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, nampak normal, Jumat 10 Februari 2023.

Namun begitu, salah satu titik jalan di kabupaten tersebut amblas.

Jalan yang berada di atas gorong-gorong tersebut kini butuh perbaikan karena ditakutkan akan terus meluas dan jebol. 

Baca juga: Gelar Olah TKP, Polisi Imbau Warga Tak Sembarang Masuk ke Areal Pasar Desa Adat Lelateng Jembrana


Menurut informasi yang diperoleh, amblasnya jalan tersebut terjadi pada Kamis 9 Februari 2023 kemarin.

Pascakejadian tersebut, pihak warga serta aparat desa setempat kemudian memasang tanda pembatas karena bida membahayakan.

Tanda yang dipasang tersebut adalah berupa water barier di sebelah barat dan timur jalan.

Baca juga: 110 Pelanggar Selama Dua Hari Operasi Keselamatan Agung 2023 di Jembrana


"Sudah dari beberapa bulan lalu amblas. Tapi awalnya hanya sedikit, karena setiap hujan deras terus terkikis, kami takutkan terus meluas," kata seorang warga setempat, Made Mulyawan, Jumat 10 Pebruari 2023.


Menurutnya, saat ini amblasnya jalan sudah hampir setengah badan jalan.

Sehingga ia mewakili warga lainnya berharap agar segera diperbaiki.

Baca juga: Hanya 26 KK Diusulkan Dana Stimulan, Tolak Bantuan Relokasi Rumah di Jembrana Bali

Untuk memberikan tanda bahaya sementara, warga juga memasang tanda berupa bambu dan diisi plastik serta kain kemarin. 


"Tapi tadi pihak desa sudah memasang tanda berupa water barrier di sisi kanan kiri jalan," ungkapnya. 


Selain perbaikan jalan, kata dia, dia berharap agar ukuran gorong-gorong bisa diperlebar.

Baca juga: Dalam 2 Hari, Jembrana Ditimpa 4 Bencana Alam dan Satu Musibah Kebakaran

Sebab, jika dibiarkan dengan ukuran tersebut akan timbul luapan air ketika hujan deras datang.

Air sungai kecil alias pangkung tersebut kerap meluap.


"Kami harap gorong-gorongnya juga bisa diperlebar agar tidak timbul luapan air lagi, nantinya yang juga bisa menggerus aspal," tandasnya.

Baca juga: Era Teknologi Canggih Jadi Beban Berat, 51 PKD Jembrana Dilantik dan Diambil Sumpah


Sementara itu, Perbekel Kaliakah, I Made Bagiarta menuturkan, peristiwa amblasnya hampir separuh jalan tersebut bermula dari hujan deras yang terjadi dan mengikis bagian bawah jalan pada Oktober 2022 lalu.

Kemudian, karena terus-menerus dilanda hujan deras akhirnya mengakibatkan jalan amblas.


"Kita sudah lakukan permohonan perbaikan beberapa kali. Sejak awal kejadian pada Oktober lalu sudah kita usulkan, beberapa waktu lalu (Januari) juga sempat kita perbarui permohonan perbaikan ke Dinas PU," kata Bagiarta saat dikonfirmasi.


Menurutnya, tim Dinas PUPRPKP Jembrana telah mengkonfirmasi untuk melakukan pengecekan atau survei ke lokasi hari ini (Jumat) terkait jebolnya jalan tersebut.

Sehingga nantinya tinggal menunggu tindaklanjutnya.


Dia berharap, kerusakan jalan tersebut bisa segera ditangani.

Jika dibiarkan terus-menerus adanya hujan deras bakal mengakibatkan jebolnya jalan.

Sehingga, akses jalan yang menghubungkan Desa Kaliakah dengan Desa Manistutu bakal lumpuh.


"Sekarang kita menunggu tindaklanjut dari Dinas PU Jembrana. Kami harap segera ditangani. Sebab jika dibiarkan jalur antar desa Kaliakah dan Manistutu akan terganggu," harapnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Jembrana

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved