Berita Jembrana
Gelar Olah TKP, Polisi Imbau Warga Tak Sembarang Masuk ke Areal Pasar Desa Adat Lelateng Jembrana
Tim Inafis Polres Jembrana menggelar olah TKP di lokasi kebakarn Pasar Pagi Desa Adat Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Senin 6 Februari 202
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Tim Inafis Polres Jembrana menggelar olah TKP di lokasi kebakarn Pasar Pagi Desa Adat Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali, Senin 6 Februari 2023 siang.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak sembarangan memasuki TKP kebakaran yang menghanguskan 20 kios tersebut.
Di sisi lain, selama proses penyelidikan Satreskrim Polres Jembrana juga telah memeriksa sebanyak 12 saksi.
Baca juga: Kebakaran Besar di Pasar Lelateng Jembrana, Puing-puing 20 Ruko di Dua Blok
Menurut Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Androyuan Elim, pihaknya kembali menerjunkan personel ke lokasi kebakaran Pasar Adat Lelateng.
Tujuannya adalah untuk mengecek status quo dan memberikan pemahaman masyarakat agar tidak sembarangan masuk TKP.
"Sekalian juga kita mekinta update berapa toko yang terbakar. Sehingga, nanti Rabu atau saat Labfor Polda Bali datang kita sudah ada gambaran situasi TKP setelah kebakaran," ungkap AKP Elim saat dikonfirmasi, Senin 6 Pebruari 2023.
Baca juga: Alokasikan Belasan Miliar APBD Jembrana Untuk Perbaikan Sekolah, Dominan Ruang Kelas Sekolah
Disinggung mengenai proses penyelidikan peristiwa kebakaran pasar, mantan Kasat Reskrim Polres Bangli ini menyebutkan hingga saat ini pihaknya sedang fokus pemeriksaan saksi-saksi.
Sehingga nantinya bakal dikomparasi dengan hasil penyelidikan di lapangan atau di lokasi kejadian.
"Hari ini kita periksa 12 saksi dari berbagai unsur, termasuk juga Bendesa Adatnya," tandasnya.
Terpisah, Bendesa Adat Lelateng, I Made Samiada menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi untuk relokasi pedagang pasar.
Baca juga: Senderan Rumah Sepanjang 10 Meter di Jembrana Longsor, Kerugian Ditaksir Mencapai Rp40 Juta
Relokasi pedagang sementara akan dilakukan di sebelah timur TKP.
Kemudian untuk kerugian dari masing-masing pedagang bervariasi.
Antara pedagang sembako, pakaian dan barang-barang lainnya berbeda. Namun, secara total dari 20 kios tersebut ditaksir mencapai Rp2,5 Miliar.
"Taksiran kerugian itu terdiri dari barang dagangan hingga bangunnya. Karena, setiap pedagang menderita kerugian yang berbeda-beda (jumlahnya)," ungkapnya.
Baca juga: Bupati Jembrana Cek Dua Lokasi Jelang Rencana Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Jembrana Bali
Disinggung mengenai kelanjutan dari peristiwa kebakaran ini, Made Samiada mengungkapkan, karena usia dari bangunan pasar yang sudah tua ini direncanakan membangun atau penataan ulang.
"Nanti kita akan lakukan penataan kios dan los yang lain ke depannya. Untuk sementara kita relokasi di sebelah timur dulu sambil menunggu pembangun selesai," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.