Berita Jembrana
Jembrana Masih Kekurangan Perahu Karet Untuk Antisipasi Banjir, 481 Personel Gabungan Disiagakan
Jembrana Masih Kekurangan Perahu Karet Untuk Antisipasi Banjir, 481 Personel Gabungan Disiagakan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sebanyak 481 personel gabungan disiagakan di Jembrana untuk mengahadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan SAR serta instansi terkait lainnya juga telah menggelar apel kesiapan di halaman belakang GOR Kresna Jvara, Jembrana, Rabu 5 November 2025.
Mereka nantinya memiliki tugas untuk siap siaga membantu melakukan penanganan ketika terjadi suatu bencana.
Selain personel, logistik pendukung juga disiapkan, termasuk mobil dapur lapangan dengan total kapasitas mencapai 2.800 porsi.
Baca juga: NYAWA 2 Pemuda di Jembrana Berakhir di Bak Truk, Tubuh Terhempas di Gelapnya Malam
Mobil dapur lapangan ini didukung oleh Polres Jembrana, Brimob Batalyon Gilimanuk sebanyak 800 porsi, dan Dinas Sosial sebanyak 800 porsi.
Usai apel kesiapan, peralatan yang sudah digelarkan dilakukan pemeriksaan, baik kendaraan maupun peralatan SAR darat dan laut.
"Total personel yang disiagakan untuk di Jembrana sebanyak 481 orang," sebut Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati saat memberikan keterangan, Rabu 5 November 2025.
Baca juga: TANPA BELAS KASIHAN! Ayah Ganyang Anak Hingga Tewas, Ini yang Dilakukan Korban Saat Kritis
Dia mengakui, saat ini di Jembrana masih ada kekurangan pada peralatan krusial. Terutama perahu karet, yang sangat dibutuhkan jika musibah banjir meluas seperti yang terjadi awal Oktober 2025 lalu. Kekurangan tersebut bakal dicarikan solusi bersama instansi terkait.
"Kita masih kekurangan perahu karet, karena banjirnya terjadi hampir di seluruh titik di wilayah Jembrana," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengakui sejumlah daerah aliran sungai (DAS) di Jembrana memang terjadi sedimentasi yang parah dan bisa memicu peristiwa banjir. Sehingga, pihak ya berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida untuk dilakukan normalisasi.
Selain itu, juga didukung oleh cuaca tak menentu yang terjadi beberapa bulan terakhir. Seluruh masyarakat diharapkan untuk mewaspadai ancaman atau potensi bencana seperti tanah longsor, banjir, pohon tumbang dan lainnya.
"Terutama hujan yang sering terjadi di hulu atau pegunungan kerap tak terdeteksi sehingga berpotensi menyebabkan banjir bandang secara mendadak," ungkapnya.
"Kami imbau seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana di tengah cuaca ekstrem saat ini.
| NYAWA 2 Pemuda di Jembrana Berakhir di Bak Truk, Tubuh Terhempas di Gelapnya Malam |
|
|---|
| Lapuk, Pohon Setinggi 11 Meter Tumbang di Jembrana Bali, Sempat Sebabkan Gangguan Arus Lalu Lintas |
|
|---|
| 2 Pohon Tumbang di Jembrana Bali, Satu Timpa Truk hingga Muatan Rusak, Arus Lalu Lintas Buka Tutup |
|
|---|
| Nelayan di Jembrana Harap Tak Asing di Rumah Sendiri, Sampaikan Poin Penting ke PPN |
|
|---|
| Mega Proyek Pelabuhan Perikanan Bertaraf Internasional di Jembrana, Sejumlah Nelayan Datangi PPN |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.