Berita Bali

Kondisi Pariwisata Bali Pasca Pandemi, Banyak Pengusaha Belum Bangkit, Ekonomi Tumbuh 6,68 Persen

Kondisi pariwisata Bali, masih banyak hotel-hotel di Bali yang okupansinya masih minim.

Dok. Tribun Bali
Ilustrasi - Kondisi Pariwisata Bali Pasca Pandemi, Banyak Pengusaha Belum Bangkit, Ekonomi Tumbuh 6,68 Persen 

Dan pada 2021 masih mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dengan rata-rata -2,47 persen.

Pada 2022 ini, perekonomian Bali sudah tumbuh positif: pada triwulan I mengalami pertumbuhan 1,43 persen; pada triwulan II tumbuh 3,05 persen; triwulan III jadi 8,09 persen; dan triwulan IV tumbuh 6,68 persen (YoY). Jadi rata-rata dari triwulan I sampai IV pertumbuhan perekonomian Bali tahun 2022 sudah mencapai 4,48 persen.

Terkendalinya penanganan Pandemi Covid-19 yang sangat baik di Bali diiringi dengan fasilitas yang memadai, membuat percepatan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali sangat dirasakan, karena Bali untuk pertama kalinya menjadi tempat pertemuan puncak Presidensi G20 15-16 November 2022 lalu.

Pertemuan KTT G20 dihadiri langsung oleh 17 kepala negara dan 3 Menteri Luar Negeri Wakil Kepala Negara G20, 9 Kepala Negara Undangan, serta 14 pemimpin organisasi/lembaga internasional. (sar)

Ekonomi Tumbuh 6,68 Persen

PARIWISATA Bali telah bisa dikatakan pulih pasca gempuran pandemi Covid-19.

Sebab kunjungan wisatawan per harinya mencapai lebih dari 35 ribu orang.

Itu pun jumlah yang datang ke Bali melalui Badara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Sementara pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV 2022 telah di angka 6,68 persen.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Bali, I Wayan Koster di Bale Budaya Gianyar saat kunjungan kerja Kabupaten Gianyar, Jumat 10 Februari 2023.

"Setiap hari ada 12 sampai 13 ribu wisatawan mancanegara dan 23 sampai 25 ribu wisawatan domestik setiap harinya masuk Bali. Semuanya itu masuk Bali lewat Bandara Ngurah Rai. Pariwisata Bali secara bertahap sudah pulih dan bangkit kembali. Badai telah berlalu," ujar Koster.

Koster pun mengungkapkan dalam memulihkan ekonomi Bali dalam waktu sesingkat ini bukan hal yang mudah.

Sebab hal positif ini tak terlepas dari aturan ketat yang dikeluarkannya dalam memerangi Covid-19.

"Di awal, saya lakukan PPKM ketat. Saya di-bully terus oleh insan pariwisata. Kapan buka, kapan buka. Bagi saya, pemulihan Covid-19 lebih penting. Kita selamatkan dulu masyarakat, baru kita bicara ekonomi," ujar Koster.

Pejabat asal Buleleng itu tak menampik bahwa kondisi ekonomi sangat buruk saat aturan ketat diberlakukan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved