Berita Bali

Naik Tajam, Harga Beras di Bali Naik Mulai dari Penggilingan, dari Rp10.800 Jadi Rp12 Ribu

Harga beras naik cukup tajam, Februari 2023 ini. Dari tingkat penggilingan saja mencapai Rp12.000 per kilogram, yang semula hanya sekitar Rp10.800.

Tribun Bali/Putu Supartika
Ilustrasi pedagang beras - Naik Tajam, Harga Beras di Bali Naik Mulai dari Penggilingan, dari Rp10.800 Jadi Rp12 Ribu 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Harga beras naik cukup tajam, Februari 2023 ini. Dari tingkat penggilingan saja mencapai Rp12.000 per kilogram, yang semula hanya sekitar Rp10.800.


Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Bali, AA Made Sukawetan mengatakan, harga Rp 12 ribu itu mulai diperdagangkan, Kamis 9 Ferbruari 2023.

Dan sudah menjadi kesepakatan anggota Perpadi Tabanan, saat di penggilingan Rp12.000, maka untuk di tingkat pedagang atau pengecer Rp12.500 per kg, yakni dengan kualitas super medium.

Baca juga: Antisipasi Harga Beras Terus Naik, Beli Kemasan Beras 5 Kilogram Lebih Murah dan Promo

Harga Rp12 ribu itu, juga yang diajukan untuk MoU memasok kebutuhan beras dengan Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS) Tabanan.


“Lonjakan harga beras ini seiring dengan naiknya harga hasil panen di tingkat petani dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP),” ucapnya, Jumat (10/2) lalu.


Menurut dia, harga GKP saat ini Rp5.900 per kg hingga Rp6.000 per kg.

Baca juga: Beras Naik Hingga Rp 12 Ribu Di Penggilingan, Semula Hanya Rp 10.800

Sebelumnya, GKP berada di posisi Rp5.700 per kg pada perdagangan bulan lalu. “Naiknya signifikan dibanding akhir tahun lalu yang hanya Rp 5.000 per kg,” ujarnya.


Dewan Pakar Perpadi Tabanan itu mengatakan, lonjakan harga akibat luasan panen padi di tingkat lokal, jumlahnya cukup sedikit saat ini.

Padahal, jumlah permintaan pasar beras tetap stabil.

Baca juga: Indonesia Masuki Masa Panen Raya Maret 2023, Harga Beras Impor Tinggi, Impor Beras Disetop!

Akan tetapi, pada Maret hingga April mendatang kemungkinan akan turun. Itu menyusul dengan musim panen. Di mana luasan panen saat itu meningkat dibandingkan saat ini.


Ketua Perpadi Tabanan, Ketut Budiarta mengatakan, permintaan pasar beras ini masih tetap stabil hingga kini.

Dia mengaku tetap menggiling beras super medium.

Hasilnya dijual Rp 12 ribu, dan tetap terserap oleh pasar. Dan atas hal ini, maka memang nilai jual beras selama ini memang berada di posisi tertinggi dari yang pernah ada.

Namun bisa dikatakan harga beras di tingkat lokal ini masih di bawah dari harga beras di luar Bali.


Dia memperkirakan, di luar Bali mencapai Rp13 ribu hingga Rp13.500 per kg, dengan kualitas super medium. Sedangkan, harga gabah kualitas GKP di tingkat petani di luar Bali juga makin mahal menyentuh Rp 6.300 per kg.

“Gabah juga menempati posisi tertinggi dari biasanya yang hanya maksimal diperdagangkan di posisi Rp 5.000 per kg kualitas GKP,” ungkapnya.


Di Jembrana, Ketua Perpadi setempat, I Putu Sentana mengatakan, harga beras di pasaran naik. Hal itu dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya adalah bahan baku yakni gabah yang langka sehingga nilai jual atau harga gabah juga tinggi.

Saat ini, harga gabah basah di sawah mendekati nilai Rp 6.000 per kg.

"Sekarang selangit (harga gabah). Dalam sejarah harganya tertinggi sekarang," katanya, Jumat.


Dia mengatakan, harga gabah tersebut merupakan gabah basah. Kalau gabah kering giling (GKG) lebih tinggi lagi yakni Rp 7.000 lebih per kg. Sedangkan, pada tahun lalu harga gabah tertinggi masih jauh dengan sekarang, di kisaran Rp 1.500 per kg.

"Tahun lalu, harga tertinggi Rp 4.500 dan saat panen juga menurun menjadi Rp 4.200 per kg," ungkapnya.


Menurutnya, harga yang tinggi tersebut tergantung dari pasaran. Selain itu, cuaca yang tak menentu selama ini juga menjadi kendala.

"Kemudian karena barangnya langka juga sekarang, sehingga saudagar mau tak mau harus mengambil (membeli gabah)," ucapnya.
Dengan harga gabah yang tinggi, berdampak ke harga beras yang juga ikut naik. Harga beras di pasaran saat ini minimal Rp 12.000 per kg. "Tapi untuk grosiran kami menjual Rp 11.500 per kg," sebutnya.


Harga beras premium menurut Data Disperindag Kota Denpasar, Kamis (9/2) Rp 13 ribu per kg. Kepala Bidang Metrologi dan Tertib Niaga Disperindag Kota Denpasar, Putu Gede Sukadana mengatakan, naiknya harga bahan pokok karena semakin tingginya permintaan.


"Memang betul karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat kemarin-kemarin membuat beberapa bahan pokok ini mengalami kenaikan, namun diprediksi akan kembali normal setelah adanya pasokan beras dari luar Bali," ujarnya, Jumat lalu.


Naiknya harga beras di pasaran ini mendapatkan beberapa atensi. Salah satunya Bulog Bali. Pemimpin Wilayah BULOG Kanwil Bali, Budi Cahyanto mengatakan, kenaikan harga beras ini karena butuh tambahan untuk suplai ke pasar-pasar.


Dalam periode dua minggu ke depan Bulog Bali akan terus memasok ke pasar-pasar dan termasuk ke distributor di seluruh Bali. Jika dalam periode 2 minggu tersebut harga masih tinggi, Bulog Bali telah juga mendapat kepastian pasokan dari Bulog Jatim 2.000 ton.

Pantauan Tribun Bali di salah satu supermarket di Mall Bali Galeria, stok beras aman, namun tersisa kemasan 5 kg. Jika dibandingkan, dengan harga per kg maka jauh lebih murah membeli kemasan beras 5 kg.

Selama periode promo, beras yang mulanya Rp 63.990 menjadi Rp 57.900 untuk kemasan 5 k. Itu berarti harga beras tidak sampai Rp 12 ribu per kg.


Dengan adanya kenaikan harga beras premium, salah satu pembeli beras di supermarket tersebut, Kadek Dewi mengatakan lebih hemat dan praktis membeli kemasan 5 kk.

"Sekalian aja deh, biar nggak bolak-balik ke warung beli beras, toh harganya sama aja apalagi ini pumpung promo, sedikit membantu," kata Kadek Dewi. (*)

 

 

 

Berita lainnya di Harga Beras

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved