Berita Nasional

Turun Drastis! Angka Stunting Berkurang 51 Persen Berkat Program Ganjar Pranowo, Simak Ulasannya

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berhasil menurunkan angka stunting di Jateng, salah satunya melalui program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng

Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berhasil menurunkan angka stunting di Jateng, salah satunya melalui program 'Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng atau 5Ng'. 

Selanjutnya, Ganjar Pranowo juga memerintahkan TPPS supaya segera melakukan pendataan, kemudian melakukan assessment sehingga dapat dilakukan intervensi secara tepat sasaran.

Ganjar Pranowo menyebut, penanganan stunting di Jawa Tengah harus dilakukan secara multisektor, dengan melibatkan akademisi dan masyarakat.

Ganjar Pranowo menegaskan, untuk mengatasi stunting tidak boleh setengah-setengah.

Apalagi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk penanganan stunting sudah diserahkan kepada daerah.

"Nah, sekarang optimalkan, manfaatkan, serap dengan cepat, teorinya semua sudah tahu, teknisnya semua sudah tahu.

Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari kabupaten kota, praktik-praktik baik di beberapa kabupaten bisa dicontoh dan share," tegas Ganjar Pranowo.

Mantan anggota DPR RI itu menyebut, penanganan stunting beririsan dengan isu kemiskinan.

Penanganan stunting ini akan disatukan dengan program pengentasan kemiskinan, karena isu stunting bukan isu tunggal, sehingga harus dibarengi dengan penanganan kemiskinan.

"Ini menjadi perhatian kami dan ini berhimpitan dengan angka kemiskinan juga, makanya kami akan jadikan satu program bersama yang akan kami evaluasi juga bersama," tandasnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Jateng, Widwiono, optimistis angka stunting dapat semakin turun pada 2023 dengan dukungan dari Pemprov Jateng.

Ia menyebut, dengan gerak dan sinergi, kasus stunting bisa ditekan secara signifikan dalam kurun waktu sekitar dua tahun.

Dia mencontohkan keberhasilan penanganan kasus stunting di Grobogan.

Dengan penanganan intensif yang melibatkan banyak pihak, angka stunting di Grobogan hanya tinggal 9 persen dari sebelumnya di angka 29 persen.

Meski demikian, pada beberapa wilayah di Jateng masih memerlukan intervensi khusus.

Misalnya, di Kabupaten Wonosobo dan Brebes.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved