Berita Bali

Praktik ‘Jual Beli Kepala’ Muncul Lagi, Perlakuan ke Wisman Tiongkok di Bali Ini Ada Sebelum Pandemi

Sekretaris Daerah Provinsi Bali mengatakan, jual beli kepala ini menimbulkan kondisi yang tidak adil untuk industri pariwisata

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Ilustrasi Bandara - Praktik ‘Jual Beli Kepala’ Muncul Lagi, Perlakuan ke Wisman Tiongkok di Bali Ini Ada Sebelum Pandemi 

Ruang-ruang yang mampu meng-cover untuk travel agent mengambil keuntungan atas tindakan jual beli tersebut juga akan ditutup.

Akan ada rapat-rapat lanjutan lagi terkait dengan pola atau metode yang akan digunakan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi jual beli kepala.

HPI juga telah bersepakat untuk tidak memperpanjang lisensi pihak yang bersangkutan apabila terlibat dalam indikasi tersebut.

Tidak berhenti disitu, mereka juga akan dilaporkan kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti sesuai aturan.

Selain pengawasan informal di lapangan, HPI juga akan terlibat salam pengawasan formal bersama pihak satpol PP dan stakeholder lainnya.

Mereka akan membentuk satgas dari unsur-unsur stakeholder pariwisata dan akan rutin melakukan kegiatan-kegiatan pengawasan di lapangan.

Ini selaras dengan pemikiran Gubernur Bali yang sedang kencang memperbaiki tata kelola pariwisata dan HPI sangat menyambut baik agar Bali ini terhindar dari penjualan kepala wisatawan.

Walaupun belum dapat dipastikan kebersihan pariwisata dari jual beli kepala wisatawan, namun Nuarta akan terus memantau.

HPI akan selalu melakukan evaluasi dan berharap jual beli kepala wisatawan China tidak terjadi lagi serta meningkatkan perekonomian Bali.

Dan kepada seluruh wisatawan Cina yang datang ke Bali diharapkan bisa taat dengan peraturan dan sama-sama menjaga lingkungan.

Kedatangan wisatawan dari Cina menjadi salah satu momen yang dinantikan para pelaku pariwisata.

Selain datang dengan jumlah yang orang yang banyak, wisatawan Cina sangat dinantikan karena kegemarannya berbelanja.

Dengan demikian, dapat dikatakan kedatangan mereka dapat membuka aliran perekonomian pariwisata yang sempat terhambat karena pandemi Covid-19.

Merespon hal tersebut, HPI Bali sudah bersiap untuk memberikan pelayanan pariwisata yang maksimal.

Nuarta mengatakan, HPI telah menyiapkan 200 orang pramuwisata untuk meng-handle tamu dari Cina.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved