Berita Bali

Praktik ‘Jual Beli Kepala’ Muncul Lagi, Perlakuan ke Wisman Tiongkok di Bali Ini Ada Sebelum Pandemi

Sekretaris Daerah Provinsi Bali mengatakan, jual beli kepala ini menimbulkan kondisi yang tidak adil untuk industri pariwisata

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Ilustrasi Bandara - Praktik ‘Jual Beli Kepala’ Muncul Lagi, Perlakuan ke Wisman Tiongkok di Bali Ini Ada Sebelum Pandemi 

“Sekarang ini sudah ada tamu yang di-handle teman-teman di lapangan. Sekarang ini jumlahnya belum banyak jadi saya pikir 200 orang masih cukup untuk para wisatawan,” kata Nuarta.

Selain itu, HPI juga menyiapkan sitting guide yang bisa ditugaskan sewaktu-waktu apabila terjadi ledakan wisatawan.

Sitting guide merupakan guide dengan lisensi bahasa Inggris yang berperan untuk mendampingi para tour leader wisatawan Cina.

Sementara itu, dari sisi kesehatan, HPI memastikan hampir 100 persen anggotanya sudah memenuhi standar vaksin yang diterapkan pemerintah untuk menjamin keamanan pariwisata.

HPI belum menargetkan jumlah wisawatan yang akan datang ke Bali karena belum adanya data terkait penerbangan.

Sementara itu, diketahui para wisatawan yang datang ke Bali dari China baru menggunakan Charter flight saja, belum direct flight.

Walaupun demikian, HPI akan terus memantau perkembangan jumlah wisatawan by time dan diperkirakan tamu akan semakin banyak di Maret mendatang.

Selain SDM, yang juga menjadi hal utama kesiapan HPI adalah kontrak positif terhadap pemerintah untuk mencegah adanya jual beli kepala wisatawan China.

“Kami akan berupaya untuk memastikan jangan sampai melalukan tindakan-tindakan jua beli lagi. Tapi kan tipologi guide ini tidak bisa dijamin 100 persen walaupun saya ketuanya karena orientasi orang di lapangan adalah uang,” tuturnya.

Namun, HPI akan berusaha keras untuk bertindak tegas terhadap pelaku-pelaku yang terlibat dengan jua beli tersebut.

HPI sepakat untuk menjaga kultur budaya Bali yang menjadi bagian dari HPI itu sendiri. (sar/yun)

97 Persen Guide Berasal dari Luar

SIAPA sangka, dari 1.200 guide Mandarin yang bekerja di Bali nyatanya hampir sebagian besar berasal dari luar Bali. Hal ini diutarakan I Nyoman Nuarta selaku Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali kepada Tribun Bali, Rabu 22 Februari 2023.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Bali memberikan dampak terhadap dunia pariwisata.

Akibatnya, guide mandarin di Bali ini pun meninggalkan Bali untuk mencari pekerjaan baru agar bisa bertahan hidup.

Dan sementara ini hanya tersisa 200 orang guide yang dilihat oleh HPI siap bekerja dalam jangka pendek.

“Hampir 97 persen dari 1.200 guide Mandarin itu datang dari luar Bali. Waktu Covid, mereka kembali ke kampung halaman, ke pekerjaan awal di pabrik, dan lain-lain,” kata Nuarta.

Tidak tinggal diam, diinternalisasi HPI dan diupayakan oleh Gubernur Bali, HPI mencari solusi terkait ketersediaan SDM (guide).

Gubernur Bali pun telah mendorong Kepala Dinas Pariwisata Bali agar memberikan kursus bahasa Mandarin kepada masyarakat umum.

Kursus ini diberikan kepada masyarakat Bali yang berminat menjadi pramuwisata wisatawan dari China dan mau bekerja sesuai dengan aturan yang ada di Bali.

“Bukan bermaksud untuk mendiskriminasi karena jelas kita ini adalah negara NKRI, tetapi kadangkala kita perlu agar kekurangan ini tidak terus terjadi,” kata Nuarta.

Nuarta memaparkan saat ini masih sedikit orang Bali yang menjadi guide Mandarin.

Namun, dari bulan ke bulan selalu terjadi penambahan walaupun tidak sebesar yang ditargetkan.

Secara penghasilan, guide Mandarin jelas memiliki penghasilan yang lebih besar, namun Nuarta mengakui bahasa Mandarin cukup sulit untuk dipelajari.

Walaupun demikian, Nuarta yakin semua yang berminat bisa melewati proses dan ia melihat ketertarikan terhadap Bahasa Mandarin mulai meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Disamping itu, HPI juga menjalin kerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan lembaga kursus untuk meningkatkan dukungan pendidikan bahasa Mandarin.

“Dengan segala cara kami berusaha untuk menjalin kerja sama bersama Kadispar, Dinas Ketenagakerjaan, dan LPK. HPI sudah bertemu dengan calon pengajar dari orang China yang sudah lama di Tiongkok yang memiliki metode untuk belajar bahasa Mandarin dalam perspektif kepemanduan,” tambahnya. (yun)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved