Berita Klungkung

17 Anak KK Miskin di Klungkung Diberangkatkan Bekerja ke Luar Negeri

Sebanyak 55 anak dari KK miskin mengikuti program pelatihan calon PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang digelar Pemkab Klungkung.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Klungkung, I Wayan Sumarta. 17 Anak KK Miskin di Klungkung Diberangkatkan Bekerja ke Luar Negeri 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Sebanyak 55 anak dari KK miskin mengikuti program pelatihan calon PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang digelar Pemkab Klungkung.

Dari jumlah itu, 17 di antaranya sudah berhasil berangkat untuk bekerja di luar negeri. Diharapkan dengan dibantu bekerja ke luar negeri, para anak dari KK miskin ini termotivasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian keluarga.


Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Klungkung I Wayan Sumarta menjelaskan, ada 4 anak dari KK miskin tersebut yang telah kembali ke Klungkung setelah beberapa bulan bekerja di luar negeri.

Baca juga: Jenazah Korban Gempa Turki Ni Wayan Supini Tiba di Bali, Langsung Bertolak ke Klungkung

Mereka sempat bertemu dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, untuk menceritakan pengalaman mereka selama bekerja di luar negeri.


"Rencananya mereka akan kembali berangkat pada Mei 2023 mendatang,” ungkap Sumarta, Minggu (26/2/2023).


Namun diakuinya, sampai saat ini masih ada beberapa anak yang telah mengikuti pelatihan namun belum bisa berangkat ke luar negeri dengan berbagai alasan.

Baca juga: Anak Pj Perbekel Tantang Kelahi Remaja, Pj Perbekel Bentak Komang A Saat Pidato di Klungkung

Misalnya saja karena belum memenuhi pengalaman kerja satu tahun, belum lulus pra wawancara akibat terkendala Bahasa Inggris, dan ada juga yang sudah bekerja di Bali. 


Bahkan ada dua orang yang memutuskan untuk mundur dengan alasan sakit dan menikah.


 “Yang belum berangkat karena menemui kendala, tetap kami fasilitasi dan monitor perkembangannya. Kami memiliki grup WhatsApp CPMI (calon pekerja migran Indonesia) untuk saling berkomunikasi,” jelasnya.

Baca juga: Kembali Temui Kasus PMI Ilegal, Disnaker Klungkung Minta Aparat Desa Perketat Pengecekan


Diakui Sumarta, saat ini peluang untuk bekerja ke luar negeri sangat terbuka. Demikian halnya peminat warga Klungkung untuk berangkat ke luar negeri cukup tinggi.

Namun dirinya mewanti-wanti bagi warga yang hendak berangkat ke bekerja ke luar negeri, untuk lebih teliti dan tidak tergiur dengan iming-iming berangkat cepat dan murah. 


Biasanya kalau jalur resmi, untuk terbit visa kerja ini memang harus menunggu. Tergantung juga kebijakan di negara tujuan, sehingga butuh waktu untuk terbitnya.

Baca juga: Terapis Spa Asal Klungkung Jadi Korban Gempa di Turki, Supini Video Call Anak Sebelum Musibah

Namun ini yang enggan ditempuh oleh calon PMI. Mereka sering kali tergiur ajakan teman, untuk berangkat cepat, murah dan tidak ribet.

Padahal mereka itu ilegal, karena bekerja di luar negeri hanya dengan visa liburan," ungkap Sumarta.


Ia juga menjelaskan, sudah pernah terjadi 3 kejadian musibah yang dialami oleh PMI asal Klungkung di luar negeri.

Baca juga: Bengkung! Polres Klungkung Bali Kembali Tindak Truk yang Mengangkut Material Tanpa Terpal

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved