Sponsored Content
Ketersediaan Beras di Badung Cukup untuk 6 Bulan ke Depan, Masyarakat Diimbau Tak Panic Buying
pemerintah Kabupaten Badung, turun tangan untuk memastikan ketersediaan beras, minyak dan gula pasir serta kestabilan harga
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menjelang hari raya besar keagamaan, seperti Hari Raya Nyepi, serta menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, pemerintah Kabupaten Badung, memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil.
Untuk itu, pemerintah Kabupaten Badung, turun tangan untuk memastikan ketersediaan beras, minyak dan gula pasir serta kestabilan harga.
Pemantauan stok ini, dilakukan di Gedung Badan Urusan Logistik (BULOG) di Sempidi, Distributor PT. Anugerah Agung Alami dan Distributor UD. Dewata Sembako, Rabu 22 Februari 2023.
Menurut Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Badung, AA. Sagung Rosyawati, pengecekan ke tiga distributor besar di Kabupaten Badung ini, memang rutin dilakukan menjelang hari-hari besar keagamaan.
Baca juga: Minyak Goreng & Beras Ludes Dalam Hitungan Jam di Pasar Kidul Bangli, Simak Kata TPID
Selain itu, pengecekan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti adanya sejumlah keluhan di masyarakat, yakni pada bulan Januari lalu sudah ada kelangkaan Minyakita serta harga beras yang terus naik.
"Selain memang rutin digelar menjelang hari besar keagamaan, pengecekan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti adanya kelangkaan Minyakita, serta harga beras juga cenderung naik terus. Sehingga kita perlu memastikan utamanya untuk dua produk ini," katanya, Kamis 23 Februari 2023.
Selain pengawasan terhadap dua komoditas itu, menindaklanjuti hasil rakor Kemendagri, pihaknya juga melakukan pengawasan terhadap harga gula yang kemungkinan ada kenaikan.
"Dari Rakor Kemendagri, kita diminta untuk mengatensi kemungkinan kenaikan harga gula. Jadi tiga komoditas ini menjadi fokus kita," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, dari hasil pemantauan di lapangan, untuk di Bulog, ternyata stok beras cukup banyak.
Dari pengecekan itu, diketahui untuk stok, tersedia beras sebanyak 1.000 ton serta Minyakita sebanyak 1.000 ton.
Ini, kata dia, cukup untuk 5-6 bulan ke depan.
"Dan karena pola penyalurannya dari D1 nya bulog, jika memang habis, maka dimohonkan kembali. Jadi untuk stok tidak ada masalah, beras sama Minyakita. Begitu juga stok gula," bebernya.
Meski untuk stok beras cukup untuk beberapa bulan ke depan, namun yang perlu diperhatikan, untuk beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SHPH), atau beras murah, saat ini di Kabupaten Badung, belum maksimal disalurkan.
Berkaitan dengan itu, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Badung untuk melakukan operasi pasar.
Termasuk juga untuk penyaluran Minyakita, supaya harga di pasaran tetap stabil.