Berita Badung

Pantai Pecatu hingga Kuta Diterjang Abrasi, Giri Prasta Segera Koordinasi dengan BWS Bali Penida

Beberapa pantai di Badung mengalami abrasi seperti di Pantai Kuta dan Pecatu. Melihat kondisi itu, Bupati I Nyoman Giri Prasta akan tindak lanjuti.

Istimewa
Kondisi tanggul di Pantai Pecatu yang rusak akibat adanya abrasi Senin 27 Februari 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Beberapa pantai di Badung mengalami abrasi seperti di Pantai Kuta dan Pecatu.

Kondisi abrasi itu sempat direkam warga yang memperlihatkan tanggul di Pantai Pecatu terkena abrasi.

Selain itu, di Pantai Pandawa juga mengalami hal sama. Besarnya deburan ombak di pantai tersebut menyebabkan tanggul rusak dengan panjang kurang lebih 260 meter.

Baca juga: Bupati Badung Giri Prasta Gelontorkan Hibah Rp 45.2 M, Komit Selesaikan Pembangunan Pura Punduk Dawa


Melihat kondisi itu, Bupati I Nyoman Giri Prasta mengaku akan menindaklanjuti.

Pemkab Badung akan melakukan sejumlah upaya guna menangani dampak abrasi.

"Rencananya akan dilakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida. Namun kita pastikan seluruh pantai yang terdampak abrasi akan ditangani," kata Giri Prasta saat ditemui usai menyerahkan BKK, Senin (27/2).

Baca juga: Ketersediaan Beras di Badung Cukup untuk 6 Bulan ke Depan, Masyarakat Diimbau Tak Panic Buying


Dalam melakukan penanganan, pihaknya mengaku tetap akan melakukan koordinasi dengan BWS Bali-Penida.

Hal itu melihat kewenangan pantai yang ada di Gumi Keris.

"Astungkara (abrasi) tidak sampai merusak pedestrian Pantai Kuta. Kaitan dengan yang itu sudah ada tim teknis kami, dan kita juga sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan BWS Bali-Penida, jangan sampai niat baik kami ini melanggar hukum," ujarnya.

Baca juga: Stock Beras dan Minyak di Badung Cukup untuk 6 Bulan ke Depan, Masyarakat Diimbau Tak Khawatir


Giri Prasta menegaskan, penanganan akan dilakukan di seluruh pantai yang terdampak abrasi.

Sebab dirinya tidak akan tinggal diam jika mengetahui adanya dampak dari abrasi.

"Tetapi kita bicara terhadap kewenangan, jadi kami harus berkomunikasi dengan pihak berwenang, baru bisa berjalan. Jangan sampai bukan kewenangan kita, tapi ingin berbuat baik, malah kita yang salah," jelasnya.

Baca juga: Jadwal SIM Keliling di Bali Hari Ini 26 Februari 2023, Badung Hingga Pukul 11.00 Wita


Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba menerangkan, abrasi sebenarnya telah terjadi di selurh dunia.

Hal ini berkaitan dengan adanya climate change atau pemanasan global.

Pihaknya mengakui, volume air laut yang bertambah seiring dengan mencairnya es di Kutub Utara dan Selatan. Ditambah dengan kondisi angin yang kencang.

Baca juga: Badung Akan Terus Promosikan UMKM Melalui Kegiatan-Kegiatan


"Karena juga pemanasan global, sehingga abrasi yang terjadi saat ini akan semakin parah ke depannya," ujar Surya Suamba.

Menurutnya, Pemkab Badung telah menyiapkan skema penanganan dampak abrasi. Sebab di tahun ini telah dibuatkan kajian konservasi pantai. Mulai dari Kuta hingga Cemagi.

"Nah pantai ini yang prioritas, saat ini dikaji. Sehingga 2024 akan dilakukan normalisasi bahkan sampai dengan reklamasi. Atau penyelamatan pantai kita yang sepanjang 17 Km, dari Kuta sampai Cemagi," jelasnya sembari mengatakan dari adanya kajian tersebut akan diketahui langkah-langkah yang harus dikerjakan. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Badung

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved