Berita Buleleng
Supriatna Tegaskan Tidak Ada Pelanggaran, 2 Anggota Dewan yang Cekcok di Bangli Dimintai Klarifikasi
Seusai terlibat cekcok saat kunjungan kerja di Bangli, dua anggota DPRD Buleleng dimintai klarifikasi oleh Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Seusai terlibat cekcok saat kunjungan kerja di Bangli, dua anggota DPRD Buleleng dimintai klarifikasi oleh Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna pada Rabu 1 Maret 2023.
Dari klarifikasi tersebut, kedua anggota dewan itu dinyatakan tidak melanggar tata tertib, lantaran cekcok terjadi karena kesalahpahaman.
Gede Supriatna mengatakan, sejatinya tidak ada permasalahan yang serius antara dua anggotanya yang diketahui bernama Nyoman Gede Wandira Adi dan Kadek Sumardika.
Baca juga: Oknum Anggota DPRD Buleleng Nyaris Baku Hantam Saat Kunker ke Bangli
Dua anggotanya itu ditegaskan Supriatna sejatinya hanya bercanda, namun karena menggunakan logat Buleleng sehingga terkesan seperti adu cekcok.
Kendati dalam rekaman CCTV di kantor DPRD Bangli terlihat keduanya sempat dilerai oleh sejumlah staf.
Supriatna juga menegaskan tidak ada sanksi atau pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh kedua anggotanya itu.
Baca juga: Petugas Kebersihan Dilibatkan Tanam Cabai di Lahan Pemkab Buleleng
Supriatna pun berharap kejadian ini tidak dianggap terlalu serius khususnya oleh anggota di DPRD Bangli.
"Kita di Buleleng kan sudah biasa dengar omongan keras. Teman-teman di Bangli mengira itu ada perselisihan yang serius. Saat saya klarifikasi keduanya juga terlihat ketawa-ketawa saja, tidak ada persoalan."
"Yang melerai di video itu juga hanya bercanda karena di Bangli mengira itu serius itu. Saya harap ini bisa dijernihkan, karakter orang Buleleng ngomongnya memang keras-keras mungkin itu dikira serius," jelas Supriatna.
Baca juga: Pemkab Buleleng Hibahkan Dana Pembangunan Dua Kantor Perbekel
Sementara Wandira mengakui ia sempat melontarkan candaan yang cukup berlebihan kepada Kadek Sumardika.
Candaan itu dilontarkan lantaran ekspresi wajah Kadek Sumardika terlihat cukup tegang. Wandira lantas mengajak Kadek Sumardika untuk membeli babi guling.
"Saya bilang Dek kalau marah, be guling beli. Jangan raut mukanya seperti itu, mai pesu meli be guling sing pesu ngajakin mejagura. Saya candain terus karena tahu dia masih tegang tapi saya sedikitpun tidak ada unsur emosi" ucapnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng Hibahkan Dana Pembangunan Dua Kantor Perbekel
Ditemui di lokasi yang sama, Kadek Sumardika mengatakan kejadian saat kunjungan kerja tersebut murni terjadi karena salah paham.
Ia bahkan mengaku sangat menjaga lembaga DPRD agar tidak terjadi permasalahan.
"Memang candaanya terlalu berlebihan bagi saya. Saya mau pulang diajak debat, seperti itu lah jadinya di dengar oleh teman-teman di Bangli ya karena bahasa pergaulan kita di Buleleng beda," tandasnya.
Baca juga: Air Minum Pemkab Sulit Bersaing, Bupati Buat Surat Edaran Wajibkan SKPD Pakai Yeh Buleleng
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.