Indonesia Jadi Penghasil Sampah Makanan Terbesar Kedua di Dunia
Indonesia menjadi penghasil sampah makanan terbesar kedua dan juga menjadi penghasil sampah plastik di laut terbesar kelima di dunia.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Indonesia menjadi penghasil sampah makanan terbesar kedua dan juga menjadi penghasil sampah plastik di laut terbesar kelima di dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh, Septriana Tangkary selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo saat acara Forum Creative Talks Pojok Literasi pada, Kamis 2 Maret 2023.
“Dari data Dirjen Pengolahan Limbah Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya per 29 Desember 2022, menyebutkan bahwa jumlah sampah nasional mencapai 68,5 juta ton."
Baca juga: Antrean Pengiriman Sampah di TPA Suwung Bali Membeludak, Sopir Pengangkut Sampah Sampai Menginap
"Dari jumlah tersebut sampah sisa makanan dan sampah plastik penyumbang terbesar komposisi sampah di Indonesia,” ungkapnya.
Ia pun memberikan contoh, misalnya ketika makan di hotel, biasanya kita melihat banyak makanan dan mengambil semua makanan padahal perut kita tidak menampung semua makanan tersebut.
Sehingga makanan tersebut banyak yang tersisa dan sisa makanan tersebut tidak bisa diolah lagi.
Sisa makanan tersebut hanya bisa dijadikan kompos namun agak susah mengelolanya karena dalam pemilahannya terkendala bau basinya makanan.
Baca juga: Sopir Truk Pengangkut Sampah Sampai Menginap di TPA Suwung, Ini Sebab Antrian Jadi Membludak
“Terkait sampah sisa makanan, Indonesia merupakan negara terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi yang menghasilkan sisa sampah makanan yang menghasilkan sampah makanan 300 kilogram perkapita, pertahun. Sampah sisa makanan bukan hanya masalah lingkungan saja tetapi juga isu ekonomi dan sosial,” imbuhnya.
Terlebih Indonesia adalah salah satu negara yang berkomitmen mendukung pencapaian target sustainable development goals (SDGs) tahun 2030.
Menurutnya, mungkin selama ini banyak orang tidak berpikir jauh bahwa sampah sisa makanan yang dihasilkan merupakan salah satu jadi penyebab pemanasan global.
Baca juga: DLHK Badung Catat Sampai 7.000 Ton Sampah Yang Menepi Ke Badung Bali Saat Musim Angin Muson
Karena penumpukan limbah makanan di TPA menghasilkan gas metaana yang potensinya 25 kali lebih tinggi dari karbondioksida dalam meningkatkan pemanasan global.
Sampah makanan juga menyebabkan pemborosan 70 persen air di dunia yang digunakan selama proses bertani.
Jadi efek tanah yang tererosi karena sampah ini mengurangi kesempatan para petani Indonesia untuk haknya terhadap air.
Selain sampah makanan, juga pada sampah plastik di Tahun 2021 Indonesia sumbangkan 56,330 ribu ton sampah plastik ke lautan dunia.
Baca juga: Sering Dianggap Pencitraan, Ini Kisah Pancawara Bali Terjang Tumpukan Sampah di Sungai
Angka ini mengantarkan Indonesia sebagai negara penyumbang sampah plastik laut terbesar kelima didunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.