Berita Bali

Operasi Resmi Ditutup, Basarnas Bali Tetap Terima Laporan Penemuan Tanda-tanda ABK

Selain rekanan Basarnas Bali, dalam acara tersebut juga dihadiri langsung oleh pemilik dan agen dari KM Linggar Petak 89.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Yunia/Tribun Bali
Suasana penutupan operasi SAR KM Linggar Petak 89 yang hilang di perairan Samudera Hindia oleh Kakansar Bali dan seluruh stakeholder. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Operasi pencarian kepada 9 ABK KM Linggar Petak 89, yang tenggelam pada Senin, 27 Februari 2023 lalu ditutup.

Penutupan operasi ini dilakukan oleh Kepala Kantor SAR Bali, Gede Darmada di Dermaga KN SAR Arjuna Pelabuhan Benoa pada Senin, 6 Maret 2023. 

Selain rekanan Basarnas Bali, dalam acara tersebut juga dihadiri langsung oleh pemilik dan agen dari KM Linggar Petak 89.

Gede Darmada mengucapkan, terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan operasi tersebut. 

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, operasi SAR langsung dilaksanakan setelah musibah tersebut dilaporkan. 

Namun karena cuaca yang kurang bersahabat dengan rata-rata gelombang yang tinggi dan arus deras sehingga menjadi tantangan pencarian. 

Baca juga: Pasrah, Perusahaan KM Linggar Petak 89 Masih Lakukan Pencarian, Segera Datangkan Keluarga ABK 

Baca juga: Kasus Taro Kelod Lanjut, Anak Sabit Mohon Perlindungan ke Polda Bali Jelang Eksekusi Lahan

Agen kapal, I Gusti Rai Suwandi (kiri) dan pemilik kapal Jovan (kanan) terlihat pasrah pasca ditemui seusai penutupan operasi pencarian ABK KM Linggar Petak 89 yang tenggelam di Samudera Hindia.
Agen kapal, I Gusti Rai Suwandi (kiri) dan pemilik kapal Jovan (kanan) terlihat pasrah pasca ditemui seusai penutupan operasi pencarian ABK KM Linggar Petak 89 yang tenggelam di Samudera Hindia. (Yunia/Tribun Bali)

Diperkirakan hal itu pula yang terjadi pada KM Linggar Petak 89, sehingga kapal pun tidak bisa dikendalikan.  

“Basarnas sebagai institusi pemerintah, kami ditugaskan untuk memberikan bantuan pada kecelakaan kapal. 

Kami dibantu semua unsur baik dari TNI, kepolisian, relawan-relawan, dan masyarakat telah berupaya melakukan pencarian namun sampai saat ini belum kita temukan,” kata Gede Darmada

Berdasarkan laporan, pelaksanaan operasi telah berlangsung selama tujuh hari dengan mengerahkan beberapa sarana prasarana. 

Operasi dibantu dengan menggunakan alat utama laut, diantaranya KN SAR Arjuna 229, KRI Singa 651, KM Bahari Nusantara, KM Bahari Nusantara 25, dan RIB 05 Denpasar. 

Digunakan juga VTS Pelabuhan Benoa sebagai e-broadcasting, yang bertaut dengan kapal-kapal di perairan. 

Dalam operasi ini berhasil menemukan enam ABK dengan kondisi lima ABK selamat dan satu ABK dalam kondisi meninggal dunia. 

Suasana penutupan operasi SAR KM Linggar Petak 89 yang hilang di perairan Samudera Hindia oleh Kakansar Bali dan seluruh stakeholder.
Suasana penutupan operasi SAR KM Linggar Petak 89 yang hilang di perairan Samudera Hindia oleh Kakansar Bali dan seluruh stakeholder. (Yunia/Tribun Bali)

Kakansar Bali ini berharap masyarakat, dapat memahami sehingga tidak memberikan tanggapan emosial menuntut pencarian tetap dilakukan hingga ABK ditemukan. 

Laporan terkait penemuan tanda-tanda yang berkaitan dengan para ABK, sangat diharapkan untuk bisa diberikan kepada Basarnas

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved