Bisnis

Dana Pihak Ketiga Tumbuh 13,16 Persen, Bank BPD Bali Wujudkan Ekosistem Digital

Sementara dilihat dari sisi aset, kata Nyoman Sudharma, Bank BPD Bali telah menembus angka Rp 32,10 triliun, atau tumbuh 11,24 persen

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TB/ Arini Valentya Chusni
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, S.H., M.H mengatakan Peningkatan pertumbuhan dana sebesar 13.16 persen karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di Bank dalam bentuk tabungan. 

TRIBUN-BALI.COM - Pengembangan produk terbaru dari Bank BPD Bali, dalam mewujudkan ekosistem digital di antaranya melalui uang elektronik server based Balipay, Layanan Transaksi Cardless, QRIS Cross Border, Kerja Sama Layanan Payment Gateway, BI - Fast, Online On Boarding, Kerja Sama Merchant Aggregator, Transaksi FX Spot, FX Swap dan FX Forward, Transaksi DNDF, Co-branding Jakcard, Penerapan SNAP, Kerja Sama Penyediaan KKPD serta KKPD Bank BPD Bali.

Upaya tersebut membuahkan pertumbuhan dana pihak ketiga yang cukup signifikan, yaitu 13,16 persen, dari Rp 23,38 triliun pada 2021 menjadi Rp 26,45 triliun pada 2022, dengan pencapaian rasio CASA 61,20 persen. Peningkatan tersebut karena kepercayaan masyarakat Bali yang loyal dengan keamanan penempatan dana di bank dalam bentuk tabungan.

Baca juga: Nyepi Berbarengan Dengan Puasa Hari Pertama, Ketua PHDI Yakin Umat Bisa Saling Menghargai

Baca juga: Sampai Sekarang Pemilik Lamborghini Belum Jelas! Polda Bali Kirim Surat Pangggilan

KUR BPD Bali sudah dibuka, segera ajukan pinjaman dengan limit hingga Rp 500 juta
KUR BPD Bali sudah dibuka, segera ajukan pinjaman dengan limit hingga Rp 500 juta (Bank BPD Bali)

"Sampai dengan Desember 2022, Bank BPD Bali berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp 604 miliar, atau tumbuh 9,90 persen dibandingkan Desember 2021 Rp 549 miliar,” ujar Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma SH MH dalam sambutannya pada acara Focus Grup Disscusion di Denpasar, Selasa (7/3).

Sementara dilihat dari sisi aset, kata Nyoman Sudharma, Bank BPD Bali telah menembus angka Rp 32,10 triliun, atau tumbuh 11,24 persen dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 28,90 triliun. Pertumbuhan aset yang cukup signifikan ini didorong oleh penyaluran kredit Rp 20,06 triliun pada Desember 2022, atau tumbuh 1,35 persen dari Rp19,80 triliun pada Desember 2021.

Sesuai dengan visi bank, yaitu Menjadi Bank yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi, dan Terkemuka dalam Melayani UMKM serta berkontribusi bagi Perekonomian Daerah yang Berkelanjutan, secara nyata telah diwujudkan Bank BPD Bali melalui peningkatan kredit produktif sehingga mencapai 53,09 persen dari total portofolio kredit pada Desember 2022.

Sejalan dengan kinerja keuangan yang baik, rasio-rasio keuangan juga menunjukkan pencapaian pada tingkat yang baik. Rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada level 21,58 persen. Sedangkan rasio profitabilitas yaitu ROA dan ROE masing-masing mencapai angka 2,68 persen dan 18,27 persen.

Dari sisi pengelolaan kredit bermasalah, Bank BPD Bali berhasil menurunkan NPL dari 2,42 persen per Desember 2021 menjadi 2,37 persen per Desember 2022. Rasio likuiditas, yaitu LDR per Desember 2022 adalah 75,85 persen dan rasio efisiensi, yaitu BOPO terjaga pada level 68,87 persen. (avc)

Sumber: Tribun Bali
Tags
BPD
Bali
DPK
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved