Rayakan Usia ke-41, Rektor Unmas Denpasar Harap Cita-cita Akreditasi Internasional Bisa Tercapai

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Universitas Mahasaraswati Denpasar, akhirnya mencapai usianya ke-41 di tahun 2023 ini.

Perayaan yang dibakut dalam acara Dies Natalis itu pun berlangsung meriah, dengan berbagai perlombaan yang melibatkan seluruh civitas Unmas.

Hingga akhirnya perayaan puncaknya digelar pada Rabu, 8 Maret 2023 yang dilaksanakan di Auditorium Kampus Unmas.

Dalam puncak acara tersebut, terdapat beberapa rangkaian diantaranya laporan dan sambutan, pengumuman juara, dan pengundian hadiah.

Semakin semarak di saat acara tersebut juga menyajikan berbagai hiburan, seperti penampilan bondres yang dilakoni oleh civitas Unmas, penyanyi dangdut, dan penyanyi kenamaan Bali, Ary Kencana dengan lagunya yang sedang viral “Hobby Kerauhan”.

Baca juga: Menkeu Tanya Balik Ada Temuan Aliran Dana Rp 300 Triliun, Mahfud MD: Nanti Saya Jawab Langsung!

Baca juga: Tiga Pelaku Illegal Logging Kawasan Hutan Produksi Terbatas Ditangkap, Ini Kata Kapolsek Tejakula

Terpantau oleh wartawan Tribun Bali, semua hadirin sangat gembira dan menikmati peryaaan puncak Dies Natalis itu.

Pada kesempatan itu pula Rektor Unmas turut berbangga hati dapat menyerahkan SK Guru Besar kepada dosen Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Ni Putu Pandawani, M.Si.

Ditemui seusai acara, Rektor Unmas, Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd mengucapkan rasa terima kasihnya atas dukungan seluruh pihak sehingga acara dapat berlangsung lancar.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas berkat kerjasama seluruh civitas akademika Unmas,
Unmas mampu mencapai usianya saat ini.

“Saya berterimakasih kepada seluruh civitas akademika, baik dosen, pegawai, kemudian mahasiswa yang sudah banyak membantu dan berbuat untuk kemajuan lembaga ini,” kata Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd.

Sukamerta patut berbangga karena di usia lembaga yang ke-41, program studi di Unmas telah mengalami peningkatan.

Namun, dibalik keberhasilan tersebut ada beberapa tantangan yang dihadapi orang nomor satu di Unmas ini.

Menurutnya, yang paling berat adalah terkait dengan masalah Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya para dosen.

Peningkatan status para dosen ini perlu dilakukan untuk memudahkan dalam Unmas dalam mencapai peningkatan akreditasi.

Dirinya menargetkan pada tahun 2025, sebanyak 60 persen dari dosen sudah mendapatkan gelar doktor dan juga aktif menulis untuk meningkatkan jabatan fungsionalnya.