Tabrakan Maut! Pelajar SMK Tewas Tabrak Truk, Dievakuasi ke RSUP Sanglah

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua pelajar SMKN 2 Denpasar, ditemukan tewas saat terlibat tabrakan maut dengan truk. 

Tragedi tabrakan maut tersebut terjadi pada Jumat, 10 Maret 2023 sekitar pukul 13.00 WITA. 

Kejadian tersebut terjadi seputaran Jalan Cokroaminoto, Denpasar, tepatnya di jembatan sebelum RS Surya Husada dari arah Denpasar. 

Berdasarkan informasi dari salah seorang warga yang melintas, terlihat lumuran darah yang keluar dari arah korban. 

Helm kedua pelajar yang menggunakan seragam pramuka itu, pecah dan terbelah menjadi beberapa bagian.

Baca juga: Jenazah Bertopeg di Lembongan Diduga Wibu, Cosplay Karakter Anime Bleach Ichigo Kurosaki

Baca juga: Hindari Wajib Militer, Banyak WN Rusia dan Ukraina Ekspansi ke Bali

Saat warga yang tak ingin disebutkan namanya itu sedang melintas, kedua jasad sudah ditutupi dengan selembar kain. 

Akibat tabrakan maut ini, banyak warga lainnya yang penasaran dan ingin melihat kondisi para korban. 

Akibatnya pula, arus lalu lintas sempat terhambat sehingga menimbulkan kemacetan meski tak begitu panjang. 

Seperti yang diketahui, Jalan Cokroaminoto ini merupakan jalan utama yang dilewati oleh kendaraan besar di dua arah. 

Warga tersebut menuturkan ia sempat melihat ambulans BPBD yang melakukan evakuasi untuk korban. 

Tribun Bali kemudian mengonfirmasi kepada BPBD Kota Denpasar melalui sambungan telepon. 

Berdasarkan informasi dari Pusdalops BPBD Kota Denpasar, mereka membenarkan adanya penanganan terhadap korban tabrakan maut. 

Namun, mereka hanya melakukan evakuasi terhadap salah satu korban dengan inisial NLMOP yang berusia 16 tahun asal Sading, Badung. 

“Kami mendapat info dari warga sekitar yang terdengar mereka juga panik karena korban sudah meninggal dunia. 

Ambulans kami sudah tiba di lokasi itu sekitar pukul 14.30 dengan membawa 5 personil,” ujar petugas Pusdalops BPBD Kota Denpasar.

Setibanya di lokasi, petugas langsung melakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan tanda-tanda vital. 

Dari pemeriksaan tersebut ditemukan luka pada bagian kepala dan beberapa luka sebelum akhirnya dipastikan meninggal dunia. 

Penanganan sempat terkendala, karena kerumunan warga yang berada disekitar lokasi kejadian. 

Setelah 30 menit, korban kemudian dievakuasi ke Ruang Forensik RSUP Sanglah atau RSUP Prof. Ngoerah bersama dengan ambulans swasta yang mengevakuasi korban lainnya. 

Pusdalops BPBD Kota Denpasar juga menuturkan, mereka sempat mendengar beberapa warga yang berupaya menghubungi pihak keluarga korban. 

Jenazah tiba di RSUP Prof. Ngoerah sekitar pukul 15.30 wita dan langsung mendapatkan penanganan dari tim forensik. 

Kepada Tribun Bali, dr. Henky, Sp.F mengatakan mereka telah melakukan tindakan yaitu pemeriksaan luar kepada kedua jenazah. 

Setelah diperiksa selama beberapa jam, pemeriksaan pun selesai tanpa adanya kendala.

Namun, terkait hasil pemeriksaan itu sendiri tidak bisa diinformasikan oleh dr. Henky. 

“Sudah ditangani, sudah ada hasilnya, tapi seperti biasa itu rahasia. 

Ya bayangkan saja kalau seseorang mengalami kecelakaan hingga akhirnya meninggal seperti apa ya,” ujar dokter Henky. 

Dokter Henky menuturkan pihaknya sempat mengalami kendala karena tidak mengenal korban saat dievakuasi. 

Ternyata, saat diperiksa lebih lanjut ditemukan ID Card sehingga bisa dikenali oleh tim evakuasi dan forensik. 

Pasca diperiksa, tim forensik sudah kedatangan pihak Laka Lantas Polresta Denpasar. 

Sementara keluarga korban hingga pukul 17.30 diinformasikan belum datang ke RSUP Prof. Ngoerah. 

Selanjutnya, hasil pemeriksaan terhadap kedua jenazah kecelakaan tersebut akan diserahkan ke pihak kepolisian. (*)