Berita Badung
Banyak WNA Dideportasi, PHRI Badung Dukung Demiki Pariwisata Kedepan
Belakangan ini banyak sekali Warga Negara Asing (WNA) yang dideportasi oleh Imigrasi karena banyak berulah.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Belakangan ini banyak sekali Warga Negara Asing (WNA) yang dideportasi oleh Imigrasi karena banyak berulah.
Hal itu pun sangat didukung oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung.
Mengingat semua penindakan tegas yang dilakukan demi pariwisata Bali kedepannya.
Bahkan dengan adanya banyak deportasi tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Bali.
"Tindakan yang diambil sangat bagus sekali. Mereka yanh dideportasi bukan wisatawan yang berlibur ke Bali. Namun berulah dan bermasalah," kata Ketua PHRI Badung IGN Rai Suryawijaya Kamis, 23 Maret 2023.
Pihaknya mengaku penindakan tegas yang dilakukan untuk menata kembali dunia pariwisata.
Pasalnya banyak WNA memanfaatkan visa liburan untuk bekerja di Bali.
"Jadi kami di PHRI sangat mendukung upaya pemerintah dalam penindak tegas. Sudah pasti wisatawan jika ke Bali pasti tidak ada masalah, ini mereka kan berusaha ingin kerja di Bali secara ilegal," jelasnya.
Menurutnya, saat ini sangat bagus untuk menertibkan WNA yang nakal sesuai aturan yang berlaku.
Baca juga: Gerindra Klungkung Panaskan Mesin Partai, Nengah Mudiana Intruksikan Gencar Turun ke Masyarakat
Pihaknya mengakui banyak wisatawan yang bekerja di Bali dengan mencari celah bersaing dengan warga lokal
"Kami himbau kepada warga lokal, jangan mau dimanfaatkan, kedepan nantinya kita bisa dijajah oleh mereka," ucapnya.
Pariwisata yang berkualitas, bermartabat seta berbasis budaya itu harus menegakkan aturan yang berlaku. Sehingga aturan yang ada tidak dibuat lemah oleh wisatawan sendiri.
"Kita jangan takut dengan wisatawan yang nakal seperti itu. Kalau wisatawan asli untuk berlibur pasti tau aturan yang ada, karen setiap negara ada aturannya," jelasnya
"Kita saja misalnya ke negara orang, contoh singapura tidak berani membuang puntung rokok sembarangan, pasti mencari tempat sampah. Jadi mereka tegas dengan aturan yang mereka buat," sambungnya.
Disinggung apa ada pengaruh wisatawan yang datang ke Bali dengan banyaknya dilakukan deportasi, Rai Suryawijaya mengaku tidak berpengaruh.
Mengingat yang dideportasi merupakan wisatawan yang berulah dan nakal.
"Mereka kan sudah jelas, menyalahi aturan karena menggunakan visa liburan untuj bisnis. Sehingga kami minta pemilik villa atau homestay yang dihuni wisatawan harus melakukan pendataan dan menanyakan tujuan mereka kesini," harapnya.
"Penindakan tegas harus dilakukan untuk memberikan efek jera. Makanya pemerintah provinsi Bali sudah membuat satgas WNA. Semoga nanti semua itu berjalan sesuai harapan," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.