Berita Jembrana
Warga Pebuahan Jembrana Pasang Spanduk Protes Pemerintah, Ancam Tak Berpartisipasi di Pemilu 2024
Sejumlah warga Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana nampak sibuk memasang spanduk di pesisir pantai, Selasa 28 Maret 2023.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Dengan kondisi saat ini, ia mewakili masyarakat pesisir Pebuahan meminta pemerintah segera melakukan penanganan.
Sebab, jika tak dipenuhi warga telah mengatur strategi untuk tidak berpartisipasi pada Pemilu 2024 mendatang termasuk Pilkada Jembrana. Bahkan, warga meminta agar TPS di Banjar Pebuahan ini tidak lagi disediakan pada pemilu tahun depan.
"Sementara kita sudah pasang spanduk tanda protes. Tapi jangan salahkan kami jika penanganan abrasi tidak dilakukan, pemilu 2024 nanti kita tidak akan berpartisipasi. Jika pembangunan senderan 2024 mendatang, apanya yang mau diperbaik?," tandasnya.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahaan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) telah berkoordinasi dengan pihak BWS terkait upaya penanganan abrasi di Kabupaten Jembrana tahun ini. Namun, untuk tahun ini Jembrana tak mendapat pembangunan, melainkan hanya pemeliharaan.
Pembangunan senderan pantai atau revetment di sejumlah titik pesisir gumi makepung bakal dilaksanakan pada 2024 mendatang.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Dinas PUPRPKP Jembrana, I Gede Sugianta mengatakan, informasi dari BWS Bali-Penida untuk tahun 2023 wilayah Jembrana hanya mendapat perbaikan atau pemeliharaan (OP) terhadap senderan pengaman pantai yang mengalami kerusakan.
Namun jumlah titik yang akan diperbaiki masih belum diketahui.
"Masih dalam pendataan oleh petugas terkait. Masih ditelusuri atau dicek ke lapangan. Nanti hanya ada OP (pemeliharaan) terhadap senderan yang kondisinya perlu perbaikan," kata Sugianta saat dikonfirmasi, Senin 27 Maret 2023.
Dia melanjutkan, dan untuk penanganan abrasi atau pembangunan revetment di Jembrana diharapkan dilakukan di tahun 2024.
Perbaikan kemungkinan menyasar kondisi yang cukup parah seperti di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru dan Pantai Rambut Siwi (areal setra ke timur), Desa Yeh Embang Kangin, Kecamatan Mendoyo.
"Kalau pembangunan, rencananya dan mudah-mudahan di 2024 mendatang. Itu nanti di Pebuahan dan Rambut Siwi," ungkapnya.
Sugianta mengungkapkan, khusus untuk kerusakan akibat abrasi yang terjadi di areal Pantai Pebuahan kondisinya sudah sangat parah. Sehingga perlu penanganan yang dilakukan secara total. Kurang lebih membutuhkan anggaran puluhan miliar mengingat pesisir tersebut memiliki panjang hampir 2 kilometer.
"Untuk perbaikannnya harus sampai ujung nanti. Sehingga perlu anggaran besar, karena per meter persegi membutuhkan biaya hingga belasan juta," ungkapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.