Berita Buleleng

Puri Buleleng Atensi Kasus Sumberklampok, Satreskrim Polres Tidak Jadi Gelar Perkara Portal TNBB

Polres Buleleng sebelumnya berencana akan gelar perkara kasus pembukaan paksa portal TNBB Kamis kemarin.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Pasemetonan Puri Buleleng saat menggelar pertemuan dengan komponen masyarakat, tokoh agama dan LSM, Kamis (30/3). 

TRIBUN-BALI.COM - Pasemetonan Puri Buleleng, mendukung polisi untuk menindak tegas dua warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang nekat membuka paksa portal TNBB saat Nyepi.

Pelaku dinilai sengaja merusak kerukunan umat beragama.

Puri Buleleng mengundang sejumlah komponen masyarakat, tokoh agama hingga lembaga sosial masyarakat (LSM) untuk membahas kasus ini, Kamis (30/3). Dari pertemuan itu, dikeluarkan empat poin pernyataan sikap.

Baca juga: Guru Vs Murid di Ruang Kelas, Kepsek SMKN 1 Klungkung Jelaskan Duduk Masalahnya

Baca juga: Update Kasus Pembukaan Portal TNBB Saat Nyepi, Hari Ini Polres Buleleng Gelar Perkara

Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3).
Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3). (Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali)

Pernyataan sikap dibacakan langsung oleh Manggala Utama Trah Tunggal Ki Barak Panji Sakti, Anak Agung Wiranata Kusuma diikuti oleh sejumlah tamu undangan. Poin pertama, ia prihatin terhadap kasus ini. Kedua, toleransi umat beragama di Bumi Panji Sakti Buleleng adalah harga mati.

Ketiga, tidak ada satupun orang atau kelompok yang boleh merusak kehidupan beragama di Buleleng. Keempat, ia mendukung penuh langkah Polres Buleleng untuk menegakkan hukum dan tidak pandang bulu.

"Demikian pernyataan kami, semoga Tuhan Masa Esa menganugerahi keselamatan dan kesejahteraan kepada kami semua masyarakat dan krama Panji Sakti," ucap Anak Agung Wiranata Kusuma.

Polres Buleleng sebelumnya berencana akan gelar perkara kasus pembukaan paksa portal TNBB Kamis kemarin. Gelar perkara dilakukan untuk menentukan sangkaan pasal yang akan digunakan untuk menjerat kedua terduga pelaku.

Namun Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Hadimastika mengatakan, gelar perkara yang sebelumnya diagendakan Kamis kemarin ditunda. "Masih ditunda untuk gelar perkara," demikian kata dia singkat.

Suasana pintu masuk kawasan TNBB. Portal tersebut sempat dibuka paksa oleh dua oknum warga Desa Sumberklampok saat hari Raya Nyepi.
Suasana pintu masuk kawasan TNBB. Portal tersebut sempat dibuka paksa oleh dua oknum warga Desa Sumberklampok saat hari Raya Nyepi. (Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani)

Hadimastika mengatakan, penyidik akan meminta petunjuk ahli agama dan ahli pidana. Selain itu warga yang saat itu ada di lokasi kejadian juga akan diminta keterangannya. Begitu juga dengan perekam video sehingga kejadian ini viral di media sosial.

Hadimastika menegaskan, Achmad Zaini dan Muhammad Rasyad belum ditetapkan sebagai pelaku maupun tersangka. Keduanya diakui AKP Hadimastika memang sempat mengamankan diri di Polsek Gerokgak. Namun saat ini keduanya sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Mereka sudah pulang sejak berkas kami terima. Nanti akan kami panggil untuk pemeriksaan. Status mereka belum ditetapkan sebagai pelaku. Kami masih perlu melakukan pemeriksaan saksi-saksi, termasuk ahli. Semua warga yang ada di video itu pasti kami panggil untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Peristiwa berawal saat sejumlah warga Desa Sumberklampok nekat menerobos portal Taman Nasional Bali Barat (TNBB) saat Nyepi, Rabu (22/3) pukul 10.00 Wita. Portal tersebut dijaga pecalang. Mereka menerobos pintu masuk dengan alasan ingin berwisata di Pantai Pura Segara Rupek.

Aksi puluhan warga ini diduga diinisiasi oleh dua orang bernama Achmad Zaini dan Muhammad Rasyad. Zaini berperan membuka paksa portal. Sementara Rasyad diduga melontarkan kalimat-kalimat provokatif. (rtu)

Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3).
Polisi memediasi kasus sejumlah warga yang nekat membuka portal TNBB saat Nyepi, Kamis (23/3). (Ratu Ayu Astri Desiani/ Tribun Bali)

Harmonisasi Umat Beragama

Manggala Utama Trah Tunggal Ki Barak Panji Sakti, Anak Agung Wiranata Kusuma sangat menyayangkan atas tragedi yang mencederai kesucian hari raya Nyepi tersebut. Pertemuan kemarin untuk membuktikan bahwa tidak ada yang dapat merusak hubungan harmonis umat beragama di Buleleng.

"Kami akan berada paling depan untuk itu. Melalui kesempatan ini kami akan berikan dukungan kepada Kapolres Buleleng untuk melakukan tindakan hukum secara tegas dan terukur. Kami mohon Kapolres jangan ragu-ragu melakukan tindakan hukum," kata mantan Kabag Ops Polres Buleleng ini. (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved