Berita Gianyar
Tidak hanya Pasar Gianyar, Pasar Sukawati Blok C juga Sepi Pengunjung
Setelah Pasar Umum Gianyar yang kini menjadi Pasar Rakyat Gianyar, sepinya pengunjung juga dialami Pasar Tradisional Sukawati, yang kini menjadi Pasar
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Modernisasi bangunan, rupanya tak serta-merta membuat suatu tempat digandrungi.
Hal tersebut terlihat dari bangunan pasar di Kabupaten Gianyar.
Setelah Pasar Umum Gianyar yang kini menjadi Pasar Rakyat Gianyar, sepinya pengunjung juga dialami Pasar Tradisional Sukawati, yang kini menjadi Pasar Blok C.
Baca juga: Pengembang Ibu Kota Nusantara Akuisisi Hotel Sae Gianyar, Resor Kolonial Mewah di Bali
Jika Pasar Gianyar hanya berubah dari segi bangunan, Pasar Tradisional Sukawati ini mengalami perubahan total.
Pada awalnya pasar ini menjual segala jenis kebutuhan, oleh pemerintah disulap menjadi pasar kain dan barang kesenian.
Diduga hal tersebut menyebabkan tak banyak pembeli, karena pembeli lebih memilih ke gedung Pasar Seni Sukawati yang sudah ada sebelumnya.
Baca juga: Salah Haluan, Truk Terbalik di Sukawati Gianyar Bali
Diduga karena sepinya pembeli sejak dibuka setahun lalu dan sampai diresmikan Presiden Jokowi beberapa bulan lalu. Sampai-sampai pihak pengelola memasang spanduk bertuliskan 'Ayo... Kunjungi areal belanja Pasar Seni Sukawati Blok C'.
Seorang pedagang Pasar Blok C, Jro Puspa, Minggu 2 April 2023 membenarkan bahwa, sejak setahun ia menempati stand di sana, pembeli yang sebagian besar wisatawan, cenderung berbelanja di Pasar Seni Sukawati Blok A dan B, yang telah duluan ada.
Sepinya pengunjung kata dia, juga menyebabkan pedagang enggan berjualan.
Baca juga: Luas Sawah Aktif di Gianyar Bali Hanya 10.848 Hektare
"Kadang yang buka hanya saya sendiri, sambil mengisi waktu," ujarnya.
Menurut Jro Puspa, lebih bagus jika pasar ini dikembalikan sebagai pasar umum. Namun demikian, iapun tak bisa memaksa, karena pasar umum telah dipindahkan ke Banjar Gelumpang, Sukawati.
"Pedagang yang dulunya jual sembako, kini hanya menggantung beberapa pakaian saja di kiosnya biar gak dibilang menelantarkan kiosnya," ungkapnya.
Baca juga: Sudah Ada 229 Warga Terjangkit, Dinkes Gianyar Kini Gencarkan Aktivitas Cegah DBD
Kini Jro Puspa pun hanya mengandalkan keberuntungan. Dan, ia pun percaya, jika memang sudah rejeki, rejeki itu tidak akan kemana.
"Mau bagimana lagi, nasib sudah begini. Kemarin waktu diresmikan Jokowi juga tidak ada yang datang kemari, tapi kalau lagi beruntung ada saja yang belanja ke sini," ujarnya. (*)
Berita lainnya di Berita Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.