Berita Bali
Viral Arahkan Gaya Pengunjung di Kanto Lampo Waterfall, Wayan Denis Sebut Demi Kepuasan Wisatawan
Viral saat arahkan gaya pengunjung berfoto di Kanto Lampo Waterfall, Wayan Denis sebut aksinya itu demi kepuasan wisatawan.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Putu Kartika Viktriani
Disamping itu, ini dilakukan karena terkadang Denis kesulitan berkominikasi sehingga ia menyampaikannya dengan bahasa tubuh.
“Terkadang kita terkendala dengan beberapa bahasa, kadang kita belum lancar sementara kita harus jelas menyampaikan gaya.
Jadi kalau misalkan ada yang tidak kita mengerti, kita komunikasikan dengan kode atau bahasa tubuh dengan bahasa isyarat,” jelasnya.
Rata-rata guide di Kanto Lampo Waterfall bisa bahasa Inggris dan bahasa Rusia.
Sementara ini, Denis masih dalam proses belajar bahasa Rusia, sedangkan untuk Bahasa Inggris dirinya sudah cukup fasih.
Awalnya Denis tidak mengetahui adanya air terjun padahal dia merupakan masyarakat Banjar Klod Kangin, Kelurahan Beng, tempat air terjun berada.
Berawal dari iseng-iseng membantu para tamu, kini dirinya betah menjadi guide di air terjun Kanto Lampo.
Selama delapan tahun bekerja, Denis sangat menikmati setiap prosesnya dan merasa semua menarik.
Ia sangat senang dan bersyukur bisa bekerja bersama teman-temannya dan bisa mendapatkan rejeki dari tempat ini.
Tidak ada kesulitan yang berarti, hanya saja dirinya cukup sibuk untuk mengawasi para tamu dikala kunjungan mulai melonjak.
“Pada saat ramai itu agak krodit mengontrol tamu, mengawasi tamu supaya mereka tetap aman karena mereka kan tidak tahu medan.
Belum lagi kita harus bantu mereka foto, jadi agak sibuk pada saat itu saja sih,” ujarnya.
Sebagai seorang freelancer, Denis tidak terpaku pada waktu operasi air terjun.
Ia biasanya mulai bekerja sekitar 08.00 atau 09.00, tergantung dari kesibukannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.