Berita Bangli
Diduga Serangan Jantung, Ariana Meninggal Saat Tangkil ke Bukit Abang
Seorang pamedek asal Banjar Tambyak, Desa Pecatu Kuta Selatan, Badung, Bali, dilaporkan meninggal dunia.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Seorang pamedek asal Banjar Tambyak, Desa Pecatu Kuta Selatan, Badung, Bali, dilaporkan meninggal dunia.
Pamedek yang diketahui bernama I Wayan Ariana itu meninggal saat sembahyang di Puncak Bukit Abang, Minggu (9/4/2023).
Ia diduga meninggal karena serangan jantung dan kelelahan setelah mendaki bukit abang.
Baca juga: Realisasi Retribusi Pariwisata Bangli Capai Rp 10 Miliar Dalam Triwulan Pertama Tahun 2023
Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto saat dikonfirmasi Senin (10/4/2023) membenarkan hal tersebut.
Ungkapnya, kejadian bermula pada hari Minggu (9/4/2023), sekitar pukul 09.30 wita.
Ariana bersama rombongan warga pesemetonan Tambyak yang berjumlah kurang lebih 43 orang, melaksanakan kegiatan pendakian di Bukit Abang.
Tujuannya untuk melaksanakan persembahyangan bersama.
Baca juga: Capaian Retribusi 3 Bulan Ini Rp 10 Miliar, Pelan-pelan Sektor Pariwisata Bangli Menuju Pulih
Rombongan tersebut tiba di puncak Bukit Abang sekitar pukul 13.30 wita, dan segera melaksanakan persembahyangan.
Selesai sembahyang sekitar pukul 15.30 wita, rombongan segera kembali.
"Namun saat itu ada lima orang yang paling akhir kembali dari pura. Salah satunya adalah korban I Wayan Ariana," ucapnya.
Baca juga: Jumlah Pemilih di Bangli Bertambah 10 Ribu Orang, Simak Berita Selengkapnya
Lanjut Kapolsek sekitar 20 meter berjalan meninggalkan pura, salah satu dari lima rombongan terakhir bernama I Wayan Kodir sempat menoleh ke arah Wayan Ariana yang posisinya paling belakang.
Saat itu dia mendapati Ariana terduduk lemas tidak sadarkan diri.
"Korban sempat diberikan pertolongan, namun korban tetap tidak sadar. Saksi juga sempat mengecek nadi korban, namun tidak berdenyut."
Baca juga: Jumlah Pemilih di Bangli Bertambah 10 Ribu Orang, Simak Berita Selengkapnya
"Selanjutnya saksi memberitahukan kepada rombongan yang sudah mendahului turun melalui HT, untuk mencari bantuan kepada warga sekitar dan melaporkan ke Polsek Kintamani," ungkapnya.
Pamedek yang mendapati informasi tersebut segera meminta tolong warga sekitar. Hingga pukul 17.00 wita, puluhan warga Desa Buahan, Kintamani dipimpin Bendesa Adat Buahan I Made Antara dan tim medis bergegas ke lokasi untuk melakukan pertolongan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.