Berita Klungkung

Senderan Irigasi Subak Gombeng Kelod Klungkung Jebol, 8 Hektar Lahan Pertanian Terancam Krisis Air

Senderan irigasi Subak Gombeng Kelod jebol, Mustika tidak henti-hentinya berharap saluran tersebut bisa segera diperbaiki.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Senderan irigasi Subak Gombeng Kelod, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung jebol sepanjang 15 meter dengan tinggi 8 meter jebol 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Senderan irigasi Subak Gombeng Kelod, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali jebol sepanjang 15 meter dengan tinggi 8 meter jebol.

Jika tidak kunjung ditangani, sekitar 8 hektar lahan persawahan warga terancam krisis air irigasi.

Kelihan Subak Gombeng Kelod, I Wayan Mustika menceritakan, senderan irigasi sepanjang 15 meter dengan tinggi 8 meter ini jebol pada tanggal 31 Maret 2023 pagi.

Ketika itu krama subak sedang gotong-royong di Pura Subak. Namun tiba-tiba terdengar suara gemuruh.

Baca juga: Hari Baik untuk Membuat Kolam dan Saluran Irigasi Sepanjang Januari 2023

"Ternyata itu suara gerusan senderan irigrasi di depan Pura Subak yang jebol," ujar Mustika, Minggu 16 April 2023.

Dirinya berharap pemerintah segera memperbaiki saluran air ini, sehingga lahan pertanian tidak krisis air.

Apalagi senderan itu jebol, menjelang petani setempat masuk musim tanam padi.

Mustika tidak henti-hentinya berharap saluran tersebut bisa segera diperbaiki.

“Mudah-mudahan bisa cepat diperbaiki. Supaya kami bisa tanam padi,” pintanya.

Jika terlambat ditangani, sekitar 8 hektar lahan persawahan terancam kekurangan air irigasi.

Hal ini tentu sangat merugikan petani, yang saat ini hendak menanam padi.

"Apalagi sekarang musim menanam padi. Hal ini membuat petani bingung. Pasalnya, petani sangat mengandalkan aliran air dari saluran itu," ungkapnya.

Sementara, Wabup Klungkung, Made Kasta, dalam tinjauan langsung menugaskan Dinas PUPR untuk mengecek dan meninaklanjuti longsor tersebut.

"Jikalau saluran air ini putus, penanganan sementara menggunakan spandek, supaya air irigasi bisa mengalir sembari menunggu bantuan senderan," ujar Wabup Kasta. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved