Berita Buleleng
Anti Bisa Ular Langka, RSUD Buleleng Bersurat ke Pusat
RSUD Buleleng belakangan ini kesulitan untuk mendapatkan Anti Bisa Ular (ABU), pihak RS pun bersurat ke pusat.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - RSUD Buleleng belakangan ini kesulitan untuk mendapatkan Anti Bisa Ular (ABU).
Padahal jumlah pasien yang terkena gigitan ular cukup tinggi.
Pihaknya pun terpaksa mengambil tindakan berupa merujuk pasien ke RSUP Sanglah, agar segera mendapatkan pertolongan.
Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha ditemui Senin, 17 April 2023 mengatakan, per bulan rata-rata pihaknya menerima lima pasien yang terkena gigitan ular.
Untuk penangannya, setiap pasien membutuhkan dua hingga empat vial ABU.
Sementara dalam bulan ini pihaknya hanya memiliki 15 stok vial ABU, berkat hasil koordinasi dengan berbagai rumah sakit di Bali.
Kekosongan ABU ini kata dr Arya terjadi ditingkat perusahaan farmasi.
Pihaknya juga tidak dapat meminjam lebih banyak ABU dari rumah sakit lain, sebab stoknya juga terbatas dan diperkirakan kembali tersedia pada Juni atau Juli mendatang.
"Ini masalah serius. ABU cepat habis karena gigitan ular juga banyak. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes Bali bahkan bersurat resmi ke Dirjen Pelayanan Kesehatan agar persoalan ini segera ditindaklanjuti," jelasnya.
Baca juga: GEGER! Ular Piton 3 Meter Kagetkan Warga Lingkungan Karanglangko Karangasem Bali
dr Arya menyebut, populasi ular di Buleleng cukup tinggi lantaran wilayahnya merupakan kawasan pertanian.
Hal ini lantas membuat petani banyak yang menjadi korban gigitan ular.
Bahkan belum lama ini pihaknya juga menerima wisatawan domestik yang menjadi korban gigitan ular, saat sedang olahraga trekking.
Atas kejadian ini, dr Arya pun mengimbau kepada masyarakat apabila pergi ke ladang, sawah, kebun maupun sungai untuk menggunakan sepatu boots sebagai upaya untuk mencegah gigitan ular.
Sementaea apabila sudah terkena gigitan ular, pasien tidak dianjurkan untuk mencuci lukanya.
Pasien harus segera mengikat pada bagian pangkal gigitan, agar bisa ular tidak menyebar ke organ vital seperti jantung, paru dan sistem saraf.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.