Pendidikan

SISWA Belajar Sementara di Selasar, Ruang Kelas SDN 2 Liligundi Buleleng Direhab karena Rusak!

Salah satu yang menjadi kendala adalah ketersediaan lahan. Jangankan toilet, untuk menambah ruang kelas saja pihak sekolah tidak bisa.

TRIBUN BALI/ MUHAMMAD FREDEY MERCURY 
REVITALISASI BANGUNAN - Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra saat mengecek revitalisasi di SDN 2 Liligundi, Selasa (28/10). 

TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah siswa di SD Negeri 2 Liligundi, Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng terpaksa belajar di selasar ruang guru. Ini karena seluruh ruang kelas sedang dalam proses perbaikan. 

Perbaikan ruang kelas, hingga kini sudah berjalan selama delapan pekan dengan realisasi mencapai 53 persen. Perbaikan ditarget tuntas pada pertengahan Desember 2025. Sehingga setelah berita acara serah terima, seluruh ruang kelas sudah bisa dimanfaatkan kembali. 

Kepala SD Negeri 2 Liligundi, Desak Made Sri Artini mengungkapkan, selama perbaikan proses belajar mengajar dibagi menjadi dua sistem. Khusus untuk siswa kelas I dan II, menggunakan sistem tatap muka. Sedangkan kelas III - VI pembelajaran tatap muka dilakukan secara bergantian/rolling. 

"Kelas I-II saya maksimalkan belajarnya luring (luar ruangan). Setiap hari mereka masuk tatap muka, untuk meningkatkan kualitas calistung (baca-tulis-hitung). Sedangkan kelas III-IV dan V-VI, sistemnya rolling. Minggu pertama III-IV tatap muka sedangkan V-VI daring. Begitupun sebaliknya pada Minggu kedua, V-VI luring, dan III-IV daring," jelasnya, Selasa (28/10). 

Baca juga: RESPON Indra Sjafri, Keputusan PSSI Soal FIFA Matchday November 2025, Kesempatan Berharga Timnas U23

Baca juga: FOKUS Hadapi Persib Bandung, Kadek Agung Perbaiki Kekurangan, Catatkan 3 Peluang Emas Laga Persita

Lebih lanjut dikatakan, kerusakan bangunan ruang kelas ini sudah lama. Mulanya hanya berupa kerusakan ringan. Namun sejak lima tahun terakhir, kondisi kerusakan semakin parah. 

Beruntung pada tahun 2025 ini, SD Negeri 2 Liligundi mendapat alokasi perbaikan bangunan ruang kelas. Perbaikan menyasar atap, kusen jendela, dinding, lantai selasar. Termasuk juga pembangunan ruang UKS dan 5 unit toilet. "Total anggaran perbaikan senilai Rp1.043.899.017," sebutnya. 

Lain halnya dengan di SMPN 1 Sukasada. Sekolah yang berlokasi di wilayah Kelurahan Sukasada ini mendapat bantuan pembangunan empat unit toilet. Kendati demikian, Kepala SMPN 1 Sukasada, Ni Ketut Liesvi Isnawan Tini, menilai jumlah tersebut masih kurang. 

"Satu toilet itu idealnya untuk 20 orang. Sedangkan saat ini, toilet yang tersedia sebanyak 10 bilik dengan tambahan empat toilet baru," ucapnya. 

Salah satu yang menjadi kendala adalah ketersediaan lahan. Jangankan toilet, untuk menambah ruang kelas saja pihak sekolah tidak bisa. Selain faktor lahan, kondisi gedung eksisting juga tidak cocok untuk pengembangan ke atas. Kecuali pembangunan ulang. 

"Lahan kita kecil. Itu sebabnya kita masih menerapkan double shift pagi-sore untuk 700 siswa. Karena kita kekurangan lagi enam kelas," ujarnya. 

Sementara itu, sebanyak 59 sekolah yang tersebar di Kabupaten Buleleng menjadi sasaran kegiatan revitalisasi dari pemerintah pusat, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI. Total anggaran revitalisasi seluruh sekolah ini mencapai Rp40,8 miliar. 

59 sekolah ini terdiri dari beberapa jenjang. Meliputi 8 TK, 37 SD, dan 14 SMP. Total anggaran revitalisasi di jenjang TK senilai Rp1,863 miliar; untuk SD senilai Rp29,210 miliar; dan untuk SMP senilai Rp9,744 miliar. 

Mekanismenya, anggaran revitalisasi ini ditransfer langsung oleh Kemendikdasmen ke rekening masing-masing sekolah. Selanjutnya pihak sekolah membentuk Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP), serta menunjuk tenaga perencana dan pengawas untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu proyek. 

Kegiatan revitalisasi di sekolah mendapat perhatian langsung dari Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra. Ia bersama Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng melakukan pengecekan langsung untuk melihat progres pembangunan, pada Selasa (28/10).

Ada dua sekolah yang didatangi. Yakni SMPN 1 Sukasada dengan kegiatan pembangunan toilet, dan SD Negeri 2 Liligundi yakni pembangunan ruang UKS dan rehabilitasi bangunan ruang kelas. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved