Berita Gianyar
Kasus Stunting di Gianyar Naik 1,2 Persen, Pemkab Gianyar Rapatkan Barisan
“Permasalahan stunting di Gianyar, berdasarkan hasil SSGI tahun 2022 menjadi 6,3 persen, mengalami peningkatan sebanyak 1,2 persen dari tahun 2021,”
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Upaya Pemkab Gianyar dalam memerangi stunting sejak tahun 2018, sempat sukses.
Sebab, dari 44,99 persen anak di Gianyar yang mengalami stunting sejak tahun 2013, Pemkab Gianyar berhasil menurunkan angka stunting hingga di angka 5,1 persen di tahun 2021.
Namun demikian, upaya pemerintah dalam memerangi stunting tidak terus mulus. Sebab di tahun 2022, angka stunting kembali naik ke angka 6,3 persen.
Baca juga: Siap Siaga Bencana, Polsek Blahbatuh Gianyar Bali Gelar Simulasi
Menyikapi hal itu, Pemkab Gianyar kembali menggelar rembuk stunting yang melibatkan berbagai sektor/lembaga pemerintah maupun non pemerintah serta masyarakat secara hibrid melalui daring maupun luring di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Jumat 28 April 2023.
Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan, I Wayan Sadra yang membacakan sambutan Ketua Satgas Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Gianyar mengatakan, permasalahan gizi menjadi permasalahan utama pemerintah, hal ini menyebabkan tingginya anak balita terkena stunting, tak terkecuali di Kabupaten Gianyar.
Baca juga: PDIP Gianyar Pasang 45 Kader untuk Pileg Gianyar 2024, Terungkap Dalam Tes Kesehatan
“Permasalahan stunting di Gianyar, berdasarkan hasil SSGI tahun 2022 menjadi 6,3 persen, mengalami peningkatan sebanyak 1,2 persen dari tahun 2021,” kata Sadra.
Melihat hal tersebut, di tahun 2023 Pemkab Gianyar menargetkan turun ke angka 3,69 persen dan di tahun 2024 menargetkan 2,96 persen prevalensi stunting.
Baca juga: Belum Ditemukan, Pencarian WNA Rusia yang Hanyut di Pantai Saba Gianyar Bali Dihentikan
Lebih lanjut, untuk mencapai target tersebut diharapkan semua stakeholder yang terlibat agar lebih intensif dan bekerja lebih keras, sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai demi terwujudnya generasi emas sesuai arahan presiden.
“Terkait hal tersebut, diharapkan adanya peningkatan kualitas pelaksanaan 8 aksi konvergensi mulai dari desa/ kelurahan, kecamatan hingga tingkat kabupaten. Sehingga target penurunan prevelensi stunting dapat tercapai,” lanjutnya.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Pencarian Bule Rusia Hilang Terseret Ombak di Pantai Saba Gianyar
Salah satu yang dapat dilakukan dengan kegiatan rembuk stunting, sehingga dapat dipetakan program/kegiatan, cakupan dan prevelensi sebaran stunting yang sangat diperlukan dalam analisis dan menentuan lokasi prioritas penanganan stunting di masing-masing desa.
“Rembuk stunting, langkah yang harus dilakukan untuk menentukan prioritas penanganan stunting pada tahun berikutnya sehingga dapat terintegrasi antar perangkat daerah dengan sektor atau lembaga non pemerintah serta masyarakat,” paparnya.
Baca juga: Siap Siaga Bencana, Polsek Blahbatuh Gianyar Bali Gelar Simulasi
Selain itu, rembuk stunting juga dijadikan momentum meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam penanggulangan stunting yang menjangkau seluruh sasaran baik balita, keluarga dan masyarakat.
Untuk itu perlu sinergitas antara seluruh sektor terkait yang berhubungan dengan penurunan stunting yang lebih intensif sehingga penurunan stunting di Gianyar dapat cepat tercapai.
Baca juga: Lestarikan Sapi Bali, Pemkab Gianyar Akan Serahkan 70 Sapi ke Peternak
Rembuk Stunting kali ini juga menghadirkan 2 narasumber yakni Kepala Bappeda dan Litbang Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita dengan materi "Analisa Situasi dan Penentuan Lokus Intervensi Stunting" serta Ketua Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Bali, dr. I Made Adi Wiguna yang memaparkan materi "Tematik Stunting dan Sipasti".
Pada rembuk stunting kali ini juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan komitmen bersama dalam pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Gianyar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.