Berita Bali

Kasus Suspek Meningitis di Bali, 38 Pasien Dirawat di RS, 5 Meninggal Dunia

Meningitis Streptococcus Suis (MSS) di Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaporkan ada 38 kasus

Freepik.com
Ilustrasi meningitis - Kasus Suspek Meningitis di Bali, 38 Pasien Dirawat di RS, 5 Meninggal Dunia 

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada mengatakan, menurut pemantauannya, para peternak babi di Bali sudah memelihara babi sesuai dengan SOP.

“Masalahnya hanya memasaknya tidak benar. Sebetulnya peternak kita tidak ada masalah. Daging yang dipakai lawar plek bisa saja daging yang sudah beberapa hari dipotong dan bisa jadi itu daging yang tidak segar dan sudah dimasuki bakteri,” jelasnya, Kamis.

Sementara itu, SOP beternak babi, kata Sunada, seperti membersihkan kandang babi setiap hari sehingga kotoran babi tidak lama ada di kandang.

Babi yang sakit tidak boleh dipotong, terlebih babi yang memiliki luka membusuk.

Sementara untuk makanannya, terdapat pakan babi instan yang bentuknya butiran, namun memang tidak organik.

“Kalau yang bagus makanannya namanya dag-dag dari gedebong, daun pepaya dan umbi-umbian. Kita sudah melakukan cara memelihara babi yang benar. Dan GUPBI itu kita libatkan untuk memantau pemeliharaan babi yang benar. Kalau pemantauan kita, kita tidak tahu asal daging babinya dari mana, pedagangnya beli di sembarang tempat. Bukan di satu tempat. Kalau peternak kita pantau ada SOP,” katanya.

Pengawasan terhadap peternak babi ini dikatakan Sunada rutin dilakukan dengan melibatkan GUPBI.

Menurutnya, sumber penyakit MSS ini memang inangnya dari babi, namun penyakit ini tidak hanya ada di Bali saja, tapi juga di seluruh Indonesia. (sar/weg)

Gejala Demam hingga Kejang-kejang

DOKTER spesialis neuro infeksi, Dr AA Ayu Surya Praba SpS(K) mengatakan, meningitis ini berasal dari kata Meninges yang artinya selaput otak. Sementara “itis” artinya peradangan.

Sehingga apabila digabungkan Meningitis artinya peradangan selaput otak.

Penyebabnya bermacam-macam, namun yang paling sering adalah karena adanya infeksi oleh bakteri, virus, dan yang lainnya.

Gejala meningitis khususnya yang disebabkan oleh infeksi diawali dengan demam atau panas.

Karena menyerang selaput otak, biasanya juga demam atau panas ini disertai dengan sakit kepala.

Kemudian apabila diperiksa lebih lanjut, juga terjadi kaku leher hingga penurunan kesadaran dan kejang-kejang karena sudah melibatkan jaringan otak.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved