Berita Bali

Kasus Suspek Meningitis di Bali, 38 Pasien Dirawat di RS, 5 Meninggal Dunia

Meningitis Streptococcus Suis (MSS) di Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melaporkan ada 38 kasus

Freepik.com
Ilustrasi meningitis - Kasus Suspek Meningitis di Bali, 38 Pasien Dirawat di RS, 5 Meninggal Dunia 

Penyakit meningitis ini tidak memandang umur dan dapat menyerang seluruh kelompok usia, mulai dari bayi hingga lansia.

Namun, pada umumnya penyebab Meningitis ini beragam, yaitu kelompok bakteri atau virus tertentu dan tergantung usia yang di paparannya.

“Bakteri itu kan macam-macam sumbernya. Kalau pada bayi, misalnya, bisa karena infeksi jalan lahir yang didapat saat proses kelahiran, misalnya infeksi saluran napas dan infeksi di telinga. Kalau orang dewasa, itu lebih bervariasi lagi penyebabnya. Biasanya infeksi jalan napas, infeksi telinga, atau infeksi dari makanan,” kata dokter yang bertugas di RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Kamis 27 April 2023.

Karena meningitis disebabkan oleh infeksi itu salah satunya dari bakteri dan virus, maka yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah menjaga kebersihan dan menjaga higienitas.

Segala hal yang berhubungan dengan manusia, baik itu kulit, makanan, atau pun hal lain yang berpotensi menjadi vektor masuk ke tubuh manusia harus diperhatikan.

Namun, apabila sudah terjangkit Meningitis, maka obat yang paling umum diberikan adalah antibiotik yang disesuaikan dengan bakteri atau virus penyebabnya.

Pengobatan bergantung pada faktor penyebabnya, tetapi untuk pemberian antibiotik akan dosiskan penggunaanya sekitar 14 sampai 21 hari.

Untuk mengetahui penyebab meningitis, akan dilakukan melalui pemeriksaan cairan pada otak dan bisa melalui darah.

Setelah itu, dilakukan pemeriksaan mikrobiologi di laboratorium yang nantinya dari sanalah akan diidentifikasi jenis bakteri, virus, atau kuman penyebabnya.

“Kalau sudah tahu jenis kuman apa yang menyebabkan infeksi dan dilihatlah pada antibiotik apa sensitivitasnya. Nanti selanjutnya bisa dilihat jenis pengobatan yang dilakukan. Tapi sebelumnya akan diberikan antibiotik yang bisa meng-cover berbagai jenis kuman, yang disesuaikan dengan sensitivitas daerah paparan,” tambah dokter Ayu Praba.

Meningitis ini merupakan penyakit yang bisa disembuhkan, tetapi tidak jarang meninggalkan gejala sisa.

Hal ini karena infeksi akan sembuh apabila telah diberikan pengobatan dan bisa pulih seperti sedia kala.

Namun, gejala sisa akibat meningitis cenderung lama bahkan bisa menetap, misalnya adalah tuli.

Pemulihan tuli dan menjadi normal kembali bergantung pada derajat keparahan tuli tersebut.

Bila gangguan pendengaran tersebut sudah dalam status yang parah, maka penyembuhan tulinya itu cukup berat.

Apakah Meningitis bisa menyebabkan seseorang meninggal? Dokter Praba menjawab bisa saja.

Dia mengatakan ada saja pasien yang meninggal akibat meningitis.

Namun rata-rata orang yang terjangkit penyakit meningitis bisa disembuhkan.

Untuk tahun 2023, dirinya mengatakan telah merawat beberapa pasien meningitis di RSUP Prof Ngoerah dan hampir seluruhnya sembuh, meski meninggalkan gejala sisa. (yun)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved