Berita Jembrana

Belasan Ekor Sapi Mati Mendadak di Jembrana Bali, Diduga Karena Penyakit Bloat

Belasan ekor sapi mati mendadak di Jembrana, Bali, diduga karena penyakit Bloat, Dinas wanti-wanti agar peternak perhatikan pola makan ternak.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Petugas dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana saat melakukan pengambilan sampel organ dalam sapi yang ditemukan mati mendadak di wilayah Banjar Sawe, Desa Batuagung, Kecamatan Mendoyo, Senin 1 Mei 2023 kemarin. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Belasan ekor sapi milik warga di Jembrana mati mendadak pada periode bulan April-Mei 2023.

Pihak petugas dari Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana pun melakukan pengecekan.

Hasil pengecekan sementara, sapi yang ditemukan mati mendadak itu diduga atau didiagnosa karena penyakit bloat atau gangguan pencernaan.

Petugas juga telah mengambil sampel organ dalam untuk dicek ke laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar untuk mengetahui penyebab pastinya.

Menurut data yang diperoleh dari Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, total ada 11 ekor sapi milik warga yang diketahui mati mendadak.

Sembilan ekor diketahui mati mendadak pada April 2023 lalu.

Sedangkan dua ekor lainnya diketahui mati mendadak pada Senin 1 Mei 2023 kemarin. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama mengatakan, pihaknya mendapat laporan sapi mati mendadak kemarin pagi.

Baca juga: Merta Bawa Pulang Rp 25 juta dari Lomba Sapi Bali di Gianyar

Pihaknya pun menerjunkan petugas lapangan untuk pengecekan serta melakukan pengambilan sampel organ dalam hewan kaki empat tersebut. 

Hasil pengecekan sementara, gejala yang teramati pada tubuh sapi mati mendadak diantaranya seperti mulut berbusa dengan saliva sangat lengket.

Kemudian pada bagian rumen (lambung sapi) kembung, dan sapi sempat roboh, gemetar dan kemudian mati.

"Hasil pengecekan dokter hewan kita ada indikasi karena penyakit bloat atau gangguan pencernaan akibat gas berlebih dalam rumen sapi," kata Sutama saat dikonfirmasi, Selasa 2 Mei 2023.

Dia melanjutkan, untuk memastikan penyebab pasti dari kematian belasan ekor sapi itu telah mengambil sampel organ dalam dan dikirim ke BBVet Denpasar untuk diuji laboratorium. 

"Hari ini kita sudah kirim sampelnya. Semoga dalam waktu dekat kita mengetahui hasilnya," jelasnya. 

Dengan kejadian ini, kata dia, seluruh peternak di seluruh Jembrana agar lebih waspada dan hati-hati dalam pemberian pola pakan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved