Penembakan di Kantor MUI

Warga Syok, Tetangga Benarkan Kondisi Kejiwaan Pelaku Penembakan Kantor MUI, Pola Pikir Masih Normal

Warga dan tetangga di sekitar kediaman Mustopa (60) yang merupakan pelaku penembak di Kantor MUI membenarkan soal kondisi kejiwaan pelaku

Dok. MUI / YouTube KompasTV
Kantor MUI Ditembak Orang Tak Dikenal, Terduga Pelaku Mengaku Nabi dan Tewas di Tempat. Warga Syok, Tetangga Benarkan Kondisi Kejiwaan Pelaku Penembakan Kantor MUI, Pola Pikir Masih Normal 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Warga dan tetangga di sekitar kediaman Mustopa (60) yang merupakan pelaku penembak di Kantor MUI membenarkan soal kondisi kejiwaan pelaku.

Beberapa warga di sekitar tempat tinggalnya di Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung mengaku syok dengan berita penembakan tersebut.

Bahkan beberapa warga mengaku kaget saat rumah Mustopa didatangi pihak kepolisian.

Nirwan kakak kandung Mustopa menjelaskan, selain rumahnya tidak berdekatan dengan rumah pelaku, dirinya pun merasa tidak dihubungi saat pelaku pergi.

Baca juga: 10 Fakta Mengejutkan Kasus Penembakan di Kantor MUI, Mengaku Jadi Nabi hingga Jadi Residivis

“Saya juga kaget karena tiba-tiba sudah melakukan tindakan itu (penembakan),” ungkap Nirwan saat dilansir dari Tribun Lampung, Selasa (2/5/2023).

Nirwan mengatakan, apabila pelaku ini dikabarkan telah meninggal dunia, dirinya masih tetap menunggu kabar langsung dari kepolisian.

“Sebab saat ini kabar masih simpang siur, sudah meninggal atau belumnya belum jelas,” pungkasnya.

Dua Hari sebelum Kejadian Masih Terlihat di Rumahnya

Tetangga masih melihat Mustopa (60) pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta Pusat di rumahnya Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran Lampung sekitar dua hari sebelum kejadian.

Tetangga tidak mengetahui kapan pelaku penembakan di kantor MUI tersebut bertolak dari Pesawaran Lampung ke Jakarta.

Baca juga: Mustopa Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Terlibat Jaringan Teroris? Ini Jawaban Polisi

Hal tersebut diungkapkan seorang tetangga pelaku penembakan di kantor MUI yang tidak ingin disebut namanya pada Selasa (2/5/2023) di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Wanita yang merupakan tetangga pelaku mengaku masih melihat Mustopa sekitar dua hari sebelum kejadian.

Ketika itu, menurut dia, pelaku masih terlihat bermain dengan cucunya di halaman rumah.

“Dan waktu itu saya lihat malam, masih ada di depan rumah,” ucap dia.

“Bahkan pelaku dan keluarganya sempat mengadakan makan-makan di rumah tersebut,” imbuhnya.

Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Tewas, Polda Lampung Konfirmasi Warga Pesawaran Lampung

Alhasil tetangganya pun terkejut tahu Mustopa melakukan penembakan di kantor MUI Jakarta Pusat.

Bahkan dirinya sampai harus mengecek kebenarannya tersebut melalui berita di internet dan televisi.

Setelah kedatangan pihak kepolisian ke rumah pelaku dan rumah saudara pelaku, tetangganya itu baru percaya.

Terkait kondisi kejiwaan pelaku, dia membenarkan terkait kondisi kejiwaannya.

Namun, pola pikir serta perilaku masih terbilang normal.

Bahkan pelaku acapkali mengikuti kegiatan sosial dengan masyarakat setempat.

“Namun, pelaku ini punya topik kalau ngobrol, kalau engga nyambung dia pergi,” pungkasnya.

Terjadi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023).
Terjadi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (2/5/2023). (Dok. MUI)

Pernah Minta Tetangga Akui Dirinya Nabi

Pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta, Mustopa pernah menyambangi warga secara door to door untuk menggelar hajatan di kediamannya.

Hajatan yang dilakukan Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta tersebut di Pesawaran Lampung dalam rangka pengangkatannya sebagai nabi.

Namun upaya Mustopa pelaku penembakan di kantor MUI Jakarta untuk meminta pengakuan tetangganya di Pesawaran kandas lantaran warga menolak mentah-mentah permintaannya tersebut.

"Dulu memang pernah dia mendatangi warga door to door mau ngadain hajatan. Tapi ya gak ada yang mau mengakui, bahkan sudah banyak juga dinasehati oleh warga sejak saat itu," kata Gustam tetangga pelaku saat ditemui disekitar rumah Pelaku di Desa Sukajaya Way Khilau Pesawaran , Selasa (2/5/2023).

Gustam membenarkan jika asal muasal Mustopa meminta pengakuan sebagai nabi lantaran pernah bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.

Kata dia, Mustopa menceritakan mimpinya itu, bahwa Mustopa diminta untuk melanjutkan perjuangan risalah kenabian.

"Sejak saat itu memang dia selalu minta diakui bahwa dia itu nabi yang melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW," kata dia.

Hidup Normal

Meski demikian, kata Gustam, kehidupan sehari-hari Mustopa nampak normal seperti warga pada umumnya.

Dia tetap bekerja sebagai seorang petani dan membuat usaha sebagai penjual minyak eceran.

"Kalau kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran. Dia punya kebun coklat," kata Gustam.

Tak pelak,  Gustam mengaku kaget jika Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat.

"Mangkanya saya juga bener-bener kaget. Orang dia itu biasa sering bercanda sering kumpul juga. Cuma memang satu itu dia tetap pingin diakui sebagai nabi," kata dia.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih belum memastikan apakah pelaku penembakan di Kantor MUI ini memiliki afiliasi dengan jaringan teroris atau tidak. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Syok dan Tetangga Heran, Pelaku Penembakan Kantor MUI Masih Bermain dengan Cucu 2 Hari Lalu

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved