Berita Nasional

Kecelakaan Bus Pariwisata di Guci, Meluncur Sendiri Tanpa Sopir, Begini Kondisinya!

Tragedi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi. Kali ini, kecelakaan terjadi di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Kompas.com
Diduga kejadian kecelakaan bus pariwisata tersebut, disebabkan oleh tuas rem parkir yang terbebas saat bus pariwisata parkir dengan mesin menyala. Diketahui, sopir bus besar kerap terlihat meninggalkan tempat duduknya, ketika penumpang sudah berada di dalam kabin. Kejadian tersebut mungkin sudah menjadi kebiasaan, karena bus belum saatnya berangkat tapi penumpang sudah masuk. Biasanya, kabin bus pariwisata juga sudah dalam kondisi AC menyala, sehingga penumpang menjadi lebih nyaman sembari menunggu penumpang lainnya masuk. Kondisi seperti ini, pasti mesin bus dalam kondisi menyala. 

TRIBUN-BALI.COM - Tragedi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi.

Kali ini, kecelakaan terjadi di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Bus pariwisata ini meluncur ke jurang. 

Baca juga: Konvoi Ke Jembatan Bangkung, Siswa Alami Kecelakaan di Jalan Raya Nungnung Petang

Baca juga: WASPADA! Ramalan Zodiak 29 April 2023, Gemini Bisa Boros Sementara Taurus Rawan Kecelakaan

Tragedi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi.

Kali ini, kecelakaan terjadi di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Bus pariwisata ini meluncur ke jurang. 
Tragedi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata kembali terjadi. Kali ini, kecelakaan terjadi di wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Bus pariwisata ini meluncur ke jurang.  (Istimewa/Tribun Banyumas)

Dilansir dari Kompas.com, bus pariwisata meluncur ke jurang tanpa sopirnya di kawasan objek wisata Guci, Tegal, Minggu (7/5/2023).

Diduga kejadian kecelakaan bus pariwisata tersebut, disebabkan oleh tuas rem parkir yang terbebas saat bus pariwisata parkir dengan mesin menyala.

Diketahui, sopir bus besar kerap terlihat meninggalkan tempat duduknya, ketika penumpang sudah berada di dalam kabin.

Kejadian tersebut mungkin sudah menjadi kebiasaan, karena bus belum saatnya berangkat tapi penumpang sudah masuk.

Biasanya, kabin bus pariwisata juga sudah dalam kondisi AC menyala, sehingga penumpang menjadi lebih nyaman sembari menunggu penumpang lainnya masuk.

Kondisi seperti ini, pasti mesin bus dalam kondisi menyala.

Diduga kejadian kecelakaan bus pariwisata tersebut, disebabkan oleh tuas rem parkir yang terbebas saat bus pariwisata parkir dengan mesin menyala.

Diketahui, sopir bus besar kerap terlihat meninggalkan tempat duduknya, ketika penumpang sudah berada di dalam kabin.

Kejadian tersebut mungkin sudah menjadi kebiasaan, karena bus belum saatnya berangkat tapi penumpang sudah masuk.

Biasanya, kabin bus pariwisata juga sudah dalam kondisi AC menyala, sehingga penumpang menjadi lebih nyaman sembari menunggu penumpang lainnya masuk.

Kondisi seperti ini, pasti mesin bus dalam kondisi menyala.
Diduga kejadian kecelakaan bus pariwisata tersebut, disebabkan oleh tuas rem parkir yang terbebas saat bus pariwisata parkir dengan mesin menyala. Diketahui, sopir bus besar kerap terlihat meninggalkan tempat duduknya, ketika penumpang sudah berada di dalam kabin. Kejadian tersebut mungkin sudah menjadi kebiasaan, karena bus belum saatnya berangkat tapi penumpang sudah masuk. Biasanya, kabin bus pariwisata juga sudah dalam kondisi AC menyala, sehingga penumpang menjadi lebih nyaman sembari menunggu penumpang lainnya masuk. Kondisi seperti ini, pasti mesin bus dalam kondisi menyala. (Tribun Palu)

Lantas, apakah aman sopir bus meninggalkan tempat ketika kondisinya sudah seperti itu?

Sopir Bus Pariwisata AO Transport Aji mengatakan, meninggalkan tempat sopir ketika penumpang sudah masuk dengan kondisi mesin menyala sebenarnya menjadi semacam buah simalakama.

“Menunggu penumpang masuk ke dalam bus kan pasti tidak sebentar, itu juga mesin bus harus menyala karena menjaga suhu kabin bus agar tetap sejuk dari AC yang bekerja, tapi kadang sopir juga perlu meninggalkan tempat untuk keperluan tertentu,” ucap Aji kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Menyikapi hal tersebut, Aji mengatakan kalau sebelum meninggalkan bus pariwisata, sopir perlu memastikan kondisinya aman, termasuk memastikan situasi parkiran dan keamanan sekitar.

“Pastikan, dan jika perlu lebih tegas lagi, jangan sampai ada orang selain crew berada di area kemudi yang bisa saja menekan atau menggerakkan beberapa kontrol kendaraan,” ucap Aji.

Sopir bus bisa meminta tolong kepada siapa saja yang berkenan, agar area kemudi steril dari pengoperasian yang tidak diinginkan baru bisa meninggalkan tempatnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved