Mangkuk Berdengung di Tabanan

Mangkuk Berdengung di Banjar Bayan Tabanan Bali, Terdengar Hingga 500 Meter

Mangkuk berdengung di Banjar Bayan, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, terdengar hingga 500 meter.

|
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Penyarikan Pura Babakan Objek Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya menunjukkan lokasi penemuan mangkuk berdengung. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Tepat di bagian sela-sela akar, sebuah mangkuk berdengung ditemukan oleh warga Banjar Bayan, Desa Tua Kecamatan Marga, Tabanan, Bali.

Mangkuk berdengung itu ditemukan masih dalam satu areal kawasan Objek Wisata Kayu Putih.

Mangkuk berdengung didengar oleh warga hingga sekitar 500 meter dari lokasi dibunyikan atau di kawasan Objek Wisata Kayu Putih.

Dari pantauan di lapangan, mangkuk berdengung itu kini sudah disucikan dan ketika ditunjukkan ke masyarakat maka harus dilakukan upacara.

Dan ditempatkan atau dilinggihkan di Pura Babakan Desa Tua.

Atas temuan mangkuk itu, dinas kebudayaan Pemkab Tabanan juga melakukan pengecekan untuk menginventarisir benda yang diduga memiliki usia senja atau purbakala itu.

Penyarikan Pura Babakan Objek Wisata Kayu Putih, I Made Kurna Wijaya mengatakan, bahwa dengungan dari mangkuk itu kurang lebih terdengar hingga 500 meter dari pura babakan ini.

Hal itu, diketahui usai warga yang sedang di tengah sawah melapor ke dirinya.

Cerita awal ditemukan sendiri, bahwa sebelum ditemukan oleh penjaga di sana.

Baca juga: Hibah Lahan 6 Hektare Disetujui Bupati dan DPRD, World Water Forum 2024 Digelar di Tabanan Bali

Salah satu warga, yakni adiknya sendiri mendapati seluruh ayamnya berkokok pada malam hari.

Melihat hal janggal itu, adiknya kemudian mengambil handphone dan menggunakan senter menyinari ke bagian sekitar.

Dan tidak ditemukan apa-apa. Baru keesokan ada kabar temuan mangkuk tersebut.

“Baru pada besoknya sekitar jam 10 pagi, tanggal 5 Mei ditemukan mangkuk itu (setelah kemarin malam ayam berkokok keras),” ucapnya, Senin 8 Mei 2023.

Dijelaskannya, bahwa awal ditemukan oleh Pak Po, saat itu seperti melihat pecahan kaca.

Pak Po tidak berani melihat benda itu. Karena benda ini tidak bagus di luar tapi cukup berkesan ketika diambil.

Namun, karena Pak Po penasaran maka digali tanah dan terus benda itu bisa bergoyang-goyang.

Jadi dibersihkan dan ketika disuarakan dengan sebuah batang kayu yang jatuh, menjadi mendengung dan nyaring.

“Dari keterangan orang pintar itu Siwa Buddha, karena mayoritas warga Pande di areal sini. Dan ini kemungkinan memang ada kaitan dengan pusaka bajera (genta),” jelasnya.

Menariknya lagi, untuk pusaka Bajera sendiri di Pura Babakan ini sejatinya ada dua.

Kemudian, dalam waktu lama hilang.

Namun, sekitar dua tahun lalu, ditemukan lagi di tempat warga.

Kemungkinan itu dipinjam tapi tidak dikembalikan ketika ada pemangku Bale Agung yang muput.

Dan kini pusaka Bajera ada dua dan kemungkinan ada kaitan dengan mangkok tersebut.

“Tadi Dinas kebudayaan melakukan pengukuran tinggi dan berat untuk pelaporan ke pusat. Beratnya sekitar 2,3 kilogram."

"Salah satu dari warga sini sudah menyampaikan ke nak lingsir di Tonja. Saat diminta penerawangan ada Buddha yang punya ada sini,” bebernya. (ang).

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved