JAIL! Baliho Bacaleg Diusilin Orang Tak Dikenal di Karangasem, Salah Satunya Dibuat Seperti Merokok

TRIBUN-BALI. COM - Tensi politik di Bumi Lahar mulai panas.

Perusakan beberapa baliho dan foto bakal calon legislatif (bacaleg) mulai terlihat di Kabupaten Karangasem.

Satu diantaranya beberapa baliho yang terpasang sekitar Jalan Gajah Mada, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Karangasem.

Pantauan Tribun Bali, Jumat (19/5/2023), nampak baliho Ganjar Pranowo yang berisi foto Ketua PDI Perjuangan Provinsi Bali, I Wayan Koster, dan Ketua DPC PDI Kab. Karangasem, I Gede Dana, serta bacaleg PDI Perjuangan Dapil 1 Kec. Karangasem, I Komang Sudanta di rusak orang tidak dikenal serta bertanggung jawab.

Dari 4 foto yang terpampang di dalam baliho, hanya foto bacaleg I Komang Sudanta diusilin.

Baca juga: Nengah Senantara Hingga Tutik Kusuma Wardhani Masih Bertengger di Bursa Bacaleg DPR RI Dari NasDem

Baca juga: Komisi 4 DPRD Bali Minta Masyarakat Juga Pantau Praktik Aborsi Ilegal

Di mana foto I Komang Sudanta ditambahkan gambar sebatang rokok, tepat di ujung bibirnya.

Akibatnya foto yang bersangkutan tak elok dipandang, dan terlihat tidak beretika. Kejadian ini tentu sangat merugikan partai & calon legislatif itu sendiri. 

Komang Sudanta sangat menyayangkan. Yang bersangkutan mengaku mengatahuinya dari pendukung, Kamis (18/5/2023).

Diduga orang tak dikenal memasang gambar sebatang rokok, Rabu (17/5/2023) malam hari.

Mengingat saat pagi foto yang bersangkutan masih bersih, alias belum ada gambar seebatang rokok.

"Baliho Ganjar Pranowo Presiden 2024 berisikan saya dan Wayan Koster serta Gede Dana dipasang dua hari setelah pengumuman Ganjar Pranowo sebagai Capres PDI Prjuangan oleh Ketua Umum PDI P, Megawati.  Fotonya utuh, tak berisi gambar rokok. Sekarang malah brisi gambar rokok," ungkap Jro Sudanta.

Pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan induk partai & penegak hukum untuk menyelidiki.

Mengingat perilaku tak bertanggung jawab, sangat merugikan yang bersangkutan."Kita akan koordinasikan terlebih dulu dengan induk partai & penegak hukum. Ini sangat merugikan saya dan partai," kata Komang Sudanta mengakui. (*)