Travel
Restoran Baru di Ubud. Taroo tawarkan Kolam Air Hangat Dengan Pemandangan Sawah
Taroo, restoran baru bernuansa 'paddy pool lounge' hadir di Bali. Restoran yang berlokasi di Ubud, Gianyar, Bali itu telah resmi dibuka beberapa hari
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Taroo, restoran baru bernuansa 'paddy pool lounge' hadir di Bali.
Restoran yang berlokasi di Ubud, Gianyar, Bali itu telah resmi dibuka beberapa hari lalu.
Tak sekadar tempat makan, restoran ini mengusung konsep sebagai wahana bersantai yang dilengkapi kolam renang air hangat, dengan pemandangan menghadap persawahan subak khas Pulau Dewata.
Baca juga: Inara Rusli Talak Cerai Virgoun, Harapkan Langsung Talak 3, Tak Ada Pintu Mediasi yang Terbuka Lagi
Baca juga: Update! WNA yang Terlibat Penganiayaan Dengan WNI di Jimbaran Alami Luka Ringan Pada Bagian Ini

Kentalnya nuansa budaya Bali dimunculkan Taroo dari arsitektur dan interior yang didesain untuk menyatu dengan alam.
Setiap tamu yang datang akan disambut tiga patung “Cili” setinggi 4 meter.
Patung-patung ini mencerminkan semangat tradisi Bali dan menjadi simbol tiga elemen kehidupan, yaitu kepala, tubuh, dan kaki.
Ketiga patung Cili ini melambangkan kekuatan, keindahan, dan kesuburan.
"Kami sangat senang menyambut tamu di Taroo dan menawarkan pengalaman yang menggabungkan alam, budaya, dan gastronomi," kata Abigail Khairunisa mewakili pemilik dan manajemen Taroo Paddy Pool Lounge.
Abigail pun menjelaskan, bahwa adanya perpaduan pemandangan sawah, kolam air panas, live musik, dan hidangan lezat, diharapkan dapat memberikan pengalaman berkesan bagi para tamu yang ingin bersantai dan terhubung dengan alam.
"Tujuan kami adalah menciptakan ruang di mana tamu dapat bersantai dan meremajakan diri, sambil terhubung dengan keindahan alam dan budaya Bali," ujar Abigail.
Lebih lanjut dijelaskan, nama Taroo sendiri berasal dari "Kalpataru" yakni pohon yang melambangkan kesejahteraan bagi semesta.
Taroo berharap bisa membawa kemakmuran dan kesejahteraan tak hanya bagi pemiliknya, tapi juga bagi para pelanggan, staf, dan masyarakat sekitar.
Di awal operasionalnya, Taroo mempekerjakan 30 orang tenaga kerja yang sebagian besar dari Ubud. “Mulai dari chef, pramusaji, sampai general manajer itu dari Ubud,” ujar Abigail.
Selain memberdayakan sumber daya manusia (SDM) lokal, Taroo juga bekerjasama dengan tokoh adat, kepala desa, dan pengelola subak.
“Untuk semua kegiatan kita melibatkan mereka. Semoga kalau kita maju, itu artinya bisa maju bareng-bareng untuk kemakmuran masyarakat,” urai Abigail.
INSIDEN Penembakan WNA Tak Berpengaruh, Australia Masih Mendominasi Kedatangan Turis ke Bali |
![]() |
---|
KAPAL Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba, Waktu Tempuh 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang, Ini Biayanya! |
![]() |
---|
Destinasi Wisata Rawan Laka Laut, Polsubsektor Lembongan Perketat Pengawasan di Devil's Tears |
![]() |
---|
LARI & Potensi Ekonomi Komunitas di Bali, Pererenan Contoh Sinergi Pariwisata, Investasi & Lokal |
![]() |
---|
CEKREK! Selfie di Nuanu Creative City Spot Foto Instagramable di Pulau Dewata, Simak Beritanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.