Berita Gianyar

Petani Porang di Gianyar Kecele, Luas Tanam Menyusut Puluhan Hektare

Sempat menjadi komoditas yang menggiurkan, kini hasil panen porang tak jelas. Kini luas tanam porang yang dulu 36 hektare, sekarang hanya 11 hektare

Dokumen Tribun Bali
Salah satu kebun porang di Kabupaten Gianyar pada 2021. 


Dikatakan lagi, di awal-awal tanaman porang booming, harga umbi perkilogram sempat menyentuh Rp14.000/kg.

Namun saat ini pasaran rata-rata sekitar Rp3.000/kg bahkan bisa sampai Rp2.000 perkilogram.

"Fluktuasi harga ekstrim ini juga menyebabkan beberapa petani masih enggan menanam karena faktor harga," jelasnya lagi. 

Baca juga: Pembangunan Pabrik Porang di Tabanan Dibatalkan, Proyek Dikabarkan Batal Saat Tahap Verifikasi


Meskipun demikian, kata dia, Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar memberikan jalan kepada petani pemula dengan mendaftarkan lahan agar mendapat good agriculture practice (GAP).

Dengan mendapat sertifikat GAP ini, selain lahan mendapat jaminan mutu, juga aman saat pasca panen dengan kepastian harga. 


Persyaratan untuk mendapatkan sertifikat GAP, kata dia, wajib memiliki nomor izin usaha (NIB), memahami pengolahan lahan sesuai GAP, melakukan pencatatan dalam pengembangan Porang. "Dinas pertanian siap memfasilitasi petani yang mengajukan GAP," ujarnya. (*)

 

 

 

Berita lainnya di Porang

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved