Berita Gianyar
Petani Porang di Gianyar Kecele, Luas Tanam Menyusut Puluhan Hektare
Sempat menjadi komoditas yang menggiurkan, kini hasil panen porang tak jelas. Kini luas tanam porang yang dulu 36 hektare, sekarang hanya 11 hektare
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Komoditas porang pernah menggiurkan para petani di Kabupaten Gianyar di tahun 2021 lalu.
Sebab tanaman yang buahnya bisa dipakai perekat pesat itu, menawarkan nilai panen yang menggiurkan.
Terlebih lagi tanaman ini tak membutuhkan banyak air untuk tumbuh.
Baca juga: Kelompok Petani di Desa Aan Mulai Kembangkan Porang, Pemkab Gelontor 1 Ton Pupuk Organik
Karena itu, pada 2021 lalu, banyak pemilik lahan terbengkalai yang berinvestasi tanaman porang.
Namun sejak 2022, penjualan hasil panen porang tak jelas.
Bahkan informasinya, tak ada pembeli yang masuk ke daerah Gianyar.
Hal itu menyebabkan banyak petani porang yang sebelumnya bersemangat menanam porang, kini seakan malu.
Baca juga: Meski Harga Porang Anjlok, Sejumlah Petani di Gianyar Masih Bertahan
Merekapun enggan memberikan komentar terkait komunitas porang ini.
"Jangan tanya itu dong. Sekarang porangnya masih, tapi gak saya urus. Mau mati atau hidup, saya gak peduli. Untung dulu saya tidak pakai lahan sawah untuk tanam porang. Saya pakai tanah di pinggir jurang yang tak produktif," ujar mantan petani porang yang enggan disebut identitasnya, belum lama ini.
Baca juga: Menjanjikan untuk Pasar Ekspor, Petani di Bangli Mulai Beralih Budidaya Tanaman Porang
Kasi Tanaman Pangan dan Holtikultura, Distanak Gianyar, I Gusti Ayu Ririn, Rabu 24 Mei 2023 tak menampik kondisi tersebut.
Oleh karena itu, luas tanam porang di Gianyar menyusut signifikan. Dari yang awalnya sempat mencapai 36 hektare, kini hanya tersisa 11 hektare.
Baca juga: Pemkab Tabanan Ajukan Rp 12 Miliar ke Pusat untuk Bangun Pabrik Porang di Desa Batungsel Pupuan
"Luas tanam porang di Gianyar terbilang paling sedikit dibanding kabupaten lain di Bali. Di mana seperti di Kabupaten Buleleng atau Tabanan, luas tanam lebih dari 100 hektare."
"Sedangkan kecamatan yang mengembangkan tanaman ini ada di Kecamatan Payangan, Tegalalang, Blahbatuh dan Gianyar. Petani yang masih mengembangkan porang hanya sembilan petani," ujar Ririn.
Dia menjelaskan, pada 2022, jumlah petani porang di Gianyar sempat menyentuh 40 orang, dengan total luas tanam 36 hektare. Namun kata dia, dari total tersebut, hanya tiga petani yang memiliki lisensi.
Baca juga: Luruskan Isu Porang Tak Bisa Dikonsumsi, Petani Porang Nusantara Gelar Pelatihan Olah Porang di Bali
"Sertifikat ini penting, selain terdaftar sebagai petani porang, penjualannya juga tidak dihambat dan mendapat harga yang memadai," jelasnya.
Pemkab Gianyar Bali Sasar Siswa SD, Edukasi Rabies: Anak Paling Rentan Kena Rabies |
![]() |
---|
Doa Kematian Affan Kurniawan, Polres Gianyar Fasilitasi SIM C Gratis Driver Ojol di Gianyar Bali |
![]() |
---|
LANSIA Telantar & Kesepian Disemangati, Dinsos Gianyar Berikan Ini Bagi Mereka |
![]() |
---|
Adiknya Dihabisi Secara Brutal di Blahbatuh Gianyar, Kakak Made Agus: Saya Siap Habisi 3 Pelaku |
![]() |
---|
Istri Bupati Gianyar Tidak Lagi Duduki Jabatan Kadis, Dimutasi sebagai Asisten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.