Hari Tri Suci Waisak

1000 Ekor Burung Dilepas untuk Rayakan Waisak 2567 Tahun 2023 di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar

1000 Ekor Burung Dilepas untuk Rayakan Waisak 2567 Tahun 2023 di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar

Penulis: Putu Supartika | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Pelepasan burung atau Abhayadana di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Minggu, 4 Juni 2023, umat Buddha merayakan Hari Tri Suci Waisak 2567 tahun 2023.

Di Denpasar, salah satu perayaan atau persembahyangan Waisak digelar di Vihara Buddha Sakyamuni Jalan Gunung Agung.

Sebanyak 3000 ribu umat memadati Vihara ini untuk melakukan persembahyangan.

Ketua Dayaka Sabha Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar, Sanjaya Gunawan mengatakan, rangkaian acara diawali dengan puja bakti bersama dan meditasi menyambut detik-detik Waisak yang jatuh pada pukul 11.41.19 Wita.

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan sore harinya dengan kegiatan Abhayadana yaitu dengan melepaskan burung.

"Kami melepas sebanyak 1000 ekor burung, ada burung tekukur dan burung pipit," kata Sanjaya Gunawan.

Ia mengatakan pelepasan burung ini merupakan simbol cinta kasih kepada semua makhluk agar berbahagia.

Setelah itu, pukul 18.00 Wita dilakukan persembahyangan bersama.

Sanjaya Gunawan menambahkan, rangkaian peringatan Hari Trisuci Waisak telah dimulai dengan mahajata atau peringatan ulang tahur Vihara Buddha Sakyamuni pada tanggal 4 Mei 2023.

Kemudian dilanjutkan kegiatan Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD), Pattidana atau pelimpahan jasa kepada para leluhur.

Serta dilaksanakan pindapata atau bhikhhu menerima dana berupa makanan dari umat yang dilakukan di sepanjang Jalan Gunung Agung hingga vihara. 

"Perayaan hari Trisuci Waisak untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha yakni lahirnya pangeran Siddhartha Gautama, Pangeran Siddhartha mencapai penerangan sempurna sebagai Buddha, dan Sang Buddha parinibbhana selain itu perayaan Trisuci Waisak juga sebagai momentum untuk ingat dan melaksanakan ajaran guru agung Sang Buddha," jelasnya.

Ia menambahkan, Sangha Theravada Indonesia mengusung tema Waisak tahun ini yakni Memperkokoh Moral Membangun Kedamaian Bangsa. 

Sementara itu, Sanghanayaka (Ketua Umum) Sangha Theravada Indonesia, Bhikkhu Sri Subhapafifio Mahathera mengajak kepada seluruh umat di seluruh Indonesia menyatakan satu dari enam faktor penunjang kerukunan dan kedamaian yakni aspek moral. 

"Setiap agama mengajarkan serta menekankan pentingnya moral atau akhlak. Karena itu, agama memiliki peran signifikan bagi kehidupan manusia sebagai tatanan nilai dan pedoman hidup. Moral mulia hanya mungkin dapat terbentuk apabila dilandasi dengan pemahaman dan pengamalan ajaran agama dengan tepat," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved